Rayakan Hardiknas 2024, Ratusan Anak Pesisir Dapat Donasi Buku dan Peralatan Sekolah

JAKARTA – Lebih dari 500 anak pesisir dari keluarga berpenghasilan rendah mengikuti perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardikunas) 2024. Ratusan anak menerima donasi untuk meningkatkan kemampuan literasinya berupa perlengkapan sekolah dan buku.

Aruna dan Yayasan Maritim memberikan donasi di puluhan lokasi. Aceh, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, bahkan Papua. Tujuan dari donasi ini adalah untuk mendukung sebagian kebutuhan pembelajaran lebih dari 500 anak pesisir dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.

Baca juga: Rayakan Hardiknas 2024, Nadiam Makarim Bangga dengan Lima Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Prosesi seremonial topik ini diadakan di desa Mwala Gading Mas di Labuhan Maringgai, Lampung, yang juga dihadiri oleh kepala desa, perwakilan BPJS ketenagakerjaan, dan perwakilan TNI Angkatan Laut setempat.

Kepala Desa Mwala Gading Wahyono mengatakan, kontribusinya kepada masyarakat mengingatkannya pada tiga semboyan yang diterapkan dalam sistem pendidikan Indonesia.

Pertama, Ing Ngarso Sung Tulodo, guru harus memberi contoh perilaku yang baik. Kedua, guru harus mampu memberikan gagasan tentang Ingmai dan Mangunkarso kepada siswa. Yang ketiga adalah “Tutt Vri Handayani”. Artinya guru harus mampu memberikan dukungan dan bimbingan.

Nah, poin ketiga ini diwujudkan melalui inisiatif seperti ini. Tidak harus berupa langkah besar untuk memberikan dampak yang benar-benar positif, ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (5 Mei 2024). .

Restorasi nelayan dan masyarakat pesisir merupakan hal yang penting dan merupakan langkah strategis untuk menghadapi tantangan masa depan. Misalnya saja di Papua, hanya 36,1% siswa kelas III yang memiliki kemampuan membaca dan menulis yang memadai.

Oleh karena itu, Aruna menilai penting untuk benar-benar mendukung kemampuan literasi anak-anak di masyarakat pesisir. Sebagai nelayan, mereka merupakan pencari nafkah utama yang diharapkan dapat meneruskan pekerjaan orang tuanya dan mensukseskan industri perikanan.

“Di masa depan, siapa yang akan menangkap ikan di lautan kita jika bukan masyarakat pesisir?” kata Utari Octavianti, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer (CSO) Aruna. “Dengan langkah yang sangat sederhana, “Kita bisa mempersiapkan mereka menjadi penerus kita dapat mengelola lautan kita dengan lebih baik.”

“Di usia mereka sekarang, saya berharap dengan didukung dengan hal-hal sederhana seperti ini akan membuat mereka semakin bersemangat belajar dan menemukan hal-hal baik yang belum mereka ketahui,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *