JAKARTA – CEO Nvidia Jensen Huang, 61 tahun, dijuluki sebagai “Taylor Swift-nya teknologi”. Hal ini terjadi setelah Nvidia menjadi perusahaan paling berharga di dunia setelah harga sahamnya mencapai rekor tertinggi pada hari Selasa.
Saham ditutup pada hampir $136, naik 3,5%, menjadikannya lebih berharga daripada Microsoft. Ini melampaui Apple awal bulan ini.
Mengapa Nvidia bisa menyalip Microsoft dan Apple? Pasalnya Nvidia merupakan pembuat chip komputer yang dibutuhkan untuk software kecerdasan buatan (AI). Untungnya, permintaan chip untuk menggerakkan kecerdasan buatan semakin meningkat.
Alhasil, valuasi produk Nvidia pun meningkat.
Banyak investor yakin pendapatan Nvidia akan terus tumbuh dan harga sahamnya akan naik. Meskipun beberapa orang mempertanyakan ratingnya yang sangat tinggi.
Saat ini, nilai perusahaan Nvidia mencapai $3,34 triliun, atau hampir dua kali lipat sejak awal tahun ini. Delapan tahun lalu, harga saham tersebut kurang dari 1% dari harga saat ini.
Persaingan antar pengembang AI saat ini sangat ketat. Microsoft, Google Alphabet, Meta, dan Apple hanyalah beberapa dari raksasa teknologi yang berupaya menciptakan produk-produk terdepan di dunia.
Persaingan ini menguntungkan Nvidia yang mendominasi pasar chip AI.
Dengan demikian, investor yakin nilai perusahaan akan terus meningkat. Angka penjualan dan keuntungan Nvidia telah melampaui ekspektasi banyak analis dalam beberapa tahun terakhir.
Pada bulan Mei, setelah merilis hasil keuangan terbarunya, analis teknologi Quilter Cheviot Ben Barringer mengatakan perusahaannya telah “menyelesaikan rintangan yang sangat tinggi”.
“Permintaan juga tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti,” tambahnya.
Namun pada bulan Februari, analis kredit Barclays Sandeep Gupta berpendapat bahwa pangsa pasar Nvidia yang besar akan sulit dipertahankan mengingat semakin banyaknya pesaing dan mempertanyakan bagaimana pelanggan Nvidia akan menghasilkan uang dengan perangkat lunak AI.
