Sejarah Golawa, Goa di Purbalingga yang Viral karena Dijadikan Tempat Meeting dan Kerja Pengunjung

PURBALINGGA – Goa Lava Purbalinga aga Golava, tempat wisata goa di Purbalinga, Jawa Tengah, viral di media sosial. Pasalnya, gua tersebut tidak hanya menjadi tempat wisata tetapi juga digunakan sebagai “tempat pertemuan” beberapa orang.

Namun Golava sama sekali tidak seperti gua karena aksesnya sangat mudah karena telah direnovasi seperti ini. Gua ini juga memiliki tangga lebar menuju pintu masuk. Padahal, desain tangganya terlihat sangat menarik.

Lalu darimana asal muasal Goa Lava Purbalinga alias Golava? Berikut ulasannya dilansir Kamis (25/4/2024) dari situs resmi Goalava Purbalingga.

Awal mula ditemukannya Goa Lava dimulai ketika seorang warga bernama Kee Kelly mengelola perkebunan kopi yang luas. Sebelum zaman penjajahan Belanda, hutan ini dijadikan sebagai sentra kopi atau sentra kopi.

Penduduk asli sendiri menyebutnya Kopi Santri. Hal tersebut diungkapkan Dan Vikarta yang saat itu menjabat sebagai kepala desa Sivarak pada tahun 1893 hingga 1946.

Secara turun temurun, tanah tersebut berpindah tangan dan menjadi milik Ki Wang Dirana. Seorang penggembala kambing tinggal di tanah datar di antara pepohonan lebat dan semak belukar pada saat Ki Wansa sedang memotong rumput.

Angin sepoi-sepoi meninabobokan sang penggembala untuk tertidur di bawah naungan pohon, hingga ia terbangun tepat setelah Ki Wansa terbangun. Penggembala terkejut karena kambing yang ditunggunya tidak ada di tempat semula.

Dengan bantuan Ki Wangsa, sang penggembala mencari kambing yang telah lama hilang. Setelah lama tidak dapat menemukan kambingnya, ia menjadi putus asa dan Ki Vansa menebang semak-semak di dekatnya dengan harapan dapat menemukan kambing yang hilang tersebut.

Namun penggembala dan Ki Wangsa terkejut karena menemukan sebuah lubang di bawah tanah yang tertutup semak-semak.

Penemuan tersebut mereka keluhkan kepada warga sekitar tempat ditemukannya gua tersebut, sehingga warga kerap datang berkunjung.

Hal tersebut juga dilaporkan kepada pemerintah desa pada tahun 1978 sebelum pemerintah desa bersedia melaporkannya kepada pemerintah Kabupaten dan pemerintah segera merespon dengan mengirimkan tim ahli geologi ITB.

Pada tanggal 30 November 1979, melihat potensi Goa Lava dan keindahan alamnya yang indah sebagai tujuan wisata, maka dibukalah Goa Lava sebagai pusat wisata di Kawasan Purbalinga.

Ks @ vorksfess

Proses terbentuknya gua lava merupakan aliran lava dari kawah gunung berapi atau kawah yang mengalir dari atap gunung berapi ke suatu tempat di bawahnya.

Secara definisi, lava adalah material berupa cairan panas terbakar yang berubah menjadi batuan ketika mendingin. Jadi bisa dibayangkan betapa intensnya pemandangan sungai lava tersebut.

Secara geologis, Goa Lava berasal dari terbentuknya sungai lava. Pada awal proses terbentuknya lava yang keluar dari kawah, sebut saja “Gunung Berapi Helm Tua”. Tentu saja letak kawah atau kawahnya berbeda dengan lokasi kawah Gunung Api Slamet saat ini. Lava mengalir keluar dari lembah dan membentuk sungai.

Saat lava naik, ia langsung membeku dan mengeras menjadi batuan. Namun tidak demikian halnya di dalam lahar. Ia masih cair dan berperilaku seperti cairan yang mengalir ke titik rendah. Jadi, ketika aliran lava bagian dalam yang cair keluar, bagian lava yang mengeras dari batuan akan tertinggal, membentuk wadah dan kubah padat.

Ruang di bawah batu dan kubah menjadi hampa, akhirnya menjadi gua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *