Serigala Bersurai Hewan Buas Berkaki Panjang Mirip Rubah dan Anjing

RIO DE JANEIRO – Manusia serigala tampak seperti persilangan antara rubah dan anjing. Namun, tahukah Anda bahwa meskipun namanya “serigala”, istilah serigala sebenarnya bukanlah serigala sungguhan?

Cacing yang digunakan merupakan spesies berbeda dari genus Chrysocyon. Meski termasuk dalam famili Canidae (satu famili dengan anjing dan serigala), mereka tidak berkerabat dekat dengan serigala atau rubah.

Serigala jantan secara teknis diklasifikasikan sebagai Chrysocyon brachyurus, yang menempatkannya dalam kategorinya sendiri.

Meskipun urbanisasi merupakan hal yang umum di Amerika Selatan, hal ini mengancam populasinya, terutama di Uruguay, dimana urbanisasi hampir punah. Penggunaan bagian tubuh hewan ini dalam pengobatan tradisional juga menambah masalah, meski belum ada bukti manfaatnya bagi kesehatan.

Menurut Smithsonian, manusia serigala dapat memiliki berat 66 pon dan panjang mencapai 1 meter dengan bulu merah tua, anggota badan panjang dan telinga tegak yang kuat.

Hewan ini bersifat omnivora dan aktif di malam hari serta tumbuh subur di daerah mirip sabana, terutama di timur laut Brasil.

Meskipun urbanisasi sebelumnya telah terlihat di negara-negara seperti Argentina dan Uruguay, spesies di negara-negara tersebut telah menurun dan memaksa mereka untuk pindah lebih jauh ke utara.

Chrysocyon brachyurus cenderung menyendiri saat mencari makan, mencari makan sendirian dibandingkan berkelompok. Ini adalah hewan omnivora yang makanannya terutama terdiri dari buah-buahan dan sayuran musiman ditambah dengan burung kecil dan serangga.

Berbeda dengan karnivora lainnya, serigala umumnya tidak berburu mangsa berukuran besar. Ancaman utamanya adalah anjing peliharaan dan puma, yang keduanya diketahui dapat membunuh.

Perilaku reproduksi serigala yang tercatat tidak terdokumentasi dengan baik. Namun, menjadi lajang diketahui bersama dengan satu pasangan sepanjang hidup. Biasanya, satu pasangan menghasilkan dua atau tiga anak selama masa kehamilan dua bulan.

Meskipun mereka tangguh, manusia serigala menghadapi ancaman serius dari perluasan kota dan penggunaan bagian tubuh dalam pengobatan tradisional, yang keduanya telah menyebabkan kepunahan mereka.

Urbanisasi mengancam kelangsungan hidup serigala tangan, terutama di Uruguay, dan secara historis penduduk asli Brasil memburu serigala untuk diambil bagian tubuhnya.

Mata serigala juga banyak diminati karena ada yang percaya membawa keberuntungan.

Meskipun serigala liar belum dinyatakan punah, para pegiat konservasi sadar akan ancaman serius yang dihadapinya dan melakukan segala yang mereka bisa untuk menjamin masa depannya.

Serigala saat ini terdaftar dalam Appendix II CITES, dianggap terancam punah oleh ESA AS, dan terdaftar sebagai rentan oleh IUCN. Meskipun mereka dilindungi, jumlah mereka masih menurun dan kemungkinan besar mereka akan diklasifikasikan sebagai terancam punah dalam waktu dekat.

Karena urbanisasi dan ancaman lainnya, langkah-langkah konservasi diambil agar spesies ini tidak hanya bertahan hidup, tetapi juga tumbuh subur di lingkungan.

Brasil, Uruguay, dan Argentina telah mengesahkan undang-undang konservasi untuk mencegah perburuan serigala.

Manusia serigala yang dikenal dengan banyak nama merupakan hewan yang mampu hidup di alam liar selama ribuan tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *