Tak Ada Jembatan, Warga Masabewa Sikka Pikul Motor Menyeberangi Sungai dan Banjir

Thika – Kesenjangan infrastruktur terlihat jelas di desa Masabeva di Kabupaten Thika, dimana warga terpaksa menghadapi tantangan berat untuk menyeberangi Sungai Lowolamba setiap hari. Mereka memutuskan untuk mempertaruhkan hidup mereka dengan menyeberang.

Karena tidak adanya jembatan penghubung, beberapa anak muda terpaksa mengendarai sepeda motor melintasi sungai yang meluap saat musim hujan.

Warga sekitar Pascalis (25) menjelaskan betapa sulitnya situasi tersebut, apalagi dengan memasuki musim hujan. Saat Sungai Loworamba banjir, warga terpaksa harus membayar sejumlah uang kepada pemuda setempat untuk mengangkut sepeda motor.

“Ini biaya tambahan yang harus kami bayar agar kendaraan roda dua kami tidak tersapu banjir,” kata Pascalis kepada iNews Media Group, Kamis (9/5/2024).

Menurut Pascalis, biaya mengendarai sepeda motor mencapai 10.000 GEL per sepeda motor. Bagi warga yang tidak menggunakan jasa pemuda setempat, risiko kehilangan kendaraan sangat tinggi.

Terdapat dua sungai yang berada di Desa Masabeva dan sekitarnya, yakni Sungai Kalileworegi dan Sungai Kalilovolamba yang menjadi kendala utama akses warga, terutama saat musim hujan. Kedua sungai ini merupakan jalur utama yang menghubungkan kabupaten Paga dan Tanavavo.

Dampak dari kurangnya infrastruktur tidak hanya berdampak pada masyarakat biasa tetapi juga pendidikan. Banyak siswa dan guru yang terlambat ke sekolah karena harus mengantri di sepanjang dua sungai untuk menunggu tumpangan.

Masyarakat setempat ingin pemerintah segera memperhatikan masalah ini dan membangun jembatan yang sesuai. Kami berharap hal ini dapat meningkatkan aksesibilitas dan mempermudah kehidupan sehari-hari warga Desa Massabewa dan sekitarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *