Tak Hanya Syiar Agama, Pesantren Diharapkan Jadi Pilar Ketahanan Nasional

JAKARTA – Pondok Pesantren (Bonpeis) diharapkan menjadi pilar ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, pesantren tidak hanya efektif sebagai lembaga pendidikan dan penyiaran agama.

Pendapat tersebut disampaikan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko saat bertemu dengan pengurus Ikatan Alumni Tebuireng di Gedung Bina Graha, Jakarta pada Senin, 27 Mei 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko menyampaikan Indonesia dan dunia menghadapi tantangan yang berbeda, termasuk di bidang pangan. Oleh karena itu, semua pihak harus terlibat dalam pembangunan nasional, khususnya di bidang ketahanan pangan nasional.

“Saya setuju pesantren menjadi center of gravitasi dalam mendorong petani dan pertanian Indonesia,” kata Moeldoko dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024).

Moldoko meyakini dengan memaksimalkan peran pesantren dalam membangun kemandirian di bidang pangan, tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memperkuat identitas dan kearifan lokal yang mewakili kekuatan bangsa.

“Saya ingin pesantren mampu membina masyarakat di lingkungannya, termasuk menjaga lambungnya,” kata Moeldoko.

Moeldoko berharap pesantren menjadi subsistem dalam pengembangan sektor pertanian. Oleh karena itu, lanjutnya, pesantren tidak hanya mencetak santri yang memiliki ilmu agama yang kuat, namun juga dapat mendidik mereka keterampilan dan kewirausahaan.

Ketua Umum Persatuan Kerukunan Tani Indonesia juga mengatakan, karena lokasi pesantren yang tersebar di berbagai daerah dan relatif jarang di perkotaan, maka dampaknya langsung terhadap petani.

Dengan memberdayakan petani melalui pesantren, masyarakat pedesaan dapat membantu menjaga persediaan pangannya, lanjutnya.

“Kita ingin dunia dan kebaikan ya, bisa dunia, bisa akhirat,” jelas Moldoko. “Pondok bisa membantu mobilisasi (petani).”

Mouldoko menambahkan, pesantren mengajarkan metode pertanian jangka panjang, seperti pertanian organik, konservasi sumber daya air, dan pengendalian hama terpadu.

Dalam jangka panjang, Moeldoko berharap ilmu tersebut dapat meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

“Teman-teman pesantren sebagian besar bisa memenuhi kebutuhannya, dan saya berharap kedepannya saya bisa menjual dengan merek saya sendiri,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *