JAKARTA – Para ilmuwan menemukan gel yang mengandung serangga sebagai pengganti pestisida untuk melindungi tanaman dari hama. Seringkali dihambat penggunaan pestisida yang berbahaya bagi lingkungan karena mengandung zat berbahaya.
New Atlas melaporkan pada Kamis (18/4/2024) bahwa selama beberapa tahun para ilmuwan telah berusaha menemukan formula pengganti alami untuk menghilangkan kerusakan tanaman.
“Kesimpulan keseluruhannya adalah bahwa nematoda yang diformulasikan dengan tepat dan mudah digunakan dapat menjadi pilihan insektisida yang sangat efektif, hemat biaya, dan berkelanjutan untuk pengendalian FAW,” tulis para peneliti dalam makalah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan.
Nematoda adalah cacing gelang kecil yang tumbuh di lapisan atas tanah, biasanya tebalnya beberapa sentimeter. Panjangnya jarang lebih dari 2,5 mm. Beberapa spesies memakan akar tanaman, sementara yang lain memberikan efek positif.
Salah satunya disebut nematoda entomopatogenik (EPN). Mereka biasanya bertelur pada serangga. Ketika cacing bertelur, mereka melepaskan racun yang langsung membunuh serangga inangnya. Serangga ini juga dapat menjadi hama tanaman. Dalam hal ini, petani dapat secara efektif memasukkan EPN ke dalam tanah dengan menggunakan formulasi cair sebagai alat pengendalian hama non-insektisida.
Penelitian menunjukkan bahwa gel serangga melindungi tanaman dari hama tanpa menggunakan pestisida yang berbahaya bagi lingkungan.
Ketiga perlakuan tersebut mempunyai efek terhadap ulat bulu, namun gel adalah yang paling efektif, mengurangi serangan sebesar 50 persen dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Hasilnya, lahan yang diberi gel menghasilkan tambahan 1 ton jagung per hektar.
Para peneliti mengatakan versi hidrogel seharusnya lebih murah dibandingkan pestisida tradisional, tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan, dan ulat grayak tidak akan menimbulkan resistensi.
MG/Muhammad Rauzan Ranupane Ramadhan
