Universitas Brawijaya Tegaskan UKT Bisa Dicicil dan Diturunkan, Begini Syaratnya

MALANG – Universitas Bravajaya (UB) mengajak mahasiswanya menentang Uang Kuliah Satu Kali (UKT).

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Standar Biaya Satuan Penyelenggaraan Perguruan Tinggi (SSBOPT), hal ini diputuskan setelah adanya perubahan kategori UKT sehingga menambah kategori menjadi 12. kategori mahasiswa UKT.

Wakil Rektor (Rektor) Keuangan dan Sumber Daya II Universitas Bravajaya Prof Muhammad Ali Safaat mengatakan, pasca perubahan menjadi 12 kelompok, ada beberapa kelompok yang biaya UKT-nya tetap sama, antara lain kelompok satu dan dua. Rektor sendiri yang menghitung kelompok mana yang akan diikutsertakan berdasarkan pendapatan orang tua.

“Kami yakin 30 persen dari pendapatan itu untuk biaya pendidikan, misalnya punya penghasilan 10 juta per bulan, 3 juta per bulan, kalau SPP enam bulan tinggal dikalikan saja,” kata Ali. Safaat. dikonfirmasi pada Kamis (16/5/2024).

Jumlah ini dapat berkurang jika salah satu orang tua bekerja, atau jika salah satu orang tua meninggal atau sakit sehingga berdampak pada pendapatan keluarga. Tak hanya itu, pihak Legislatif UB juga mempertimbangkan anak-anak yang masih kuliah.

“Jadi salah satunya indeksnya turun kalau ada yang sakit, petani juga turun indeksnya karena berdasarkan pekerjaan. “Kalau anak tanggungannya banyak, indeksnya turun lagi, tidak berubah dari tahun lalu.

Ali Safaat mencontohkan beberapa akibat dari kesalahan yang dilakukan oleh siswa itu sendiri, seperti terlalu banyak memasukkan pendapatan orang tua atau tidak termasuk tanggungan. Untuk itu, ia meminta siswa didampingi orang tuanya saat mengisi informasi keuangan.

“Teman (siswa) yang memasukkan data itu informasinya tidak serius. Tidak diikuti oleh orang tua, atau ada kesalahan dalam memasukkan, biasanya nol dan satu. Ini yang membuat nilainya tinggi. Kalau akurat, kita bilang ‘Masuk ulang’ itu di UKT yang sesuai” jelasnya.

Ditegaskan, jika ada mahasiswa ibu kota yang keberatan dengan biaya UKT, bisa saja diberikan diskon. Bahkan, Badan Legislatif bekerja sama dengan seluruh fakultas di Universitas Bravijaya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan lembaga kemahasiswaan.

“Tolong berikan keterangan kenapa meminta pengurangan (alasan), rincian tunjangan, berapa tanggungan yang dimiliki, misalnya Anda mempunyai tiga orang anak yang sudah kuliah, semuanya dinafkahi,” jelasnya. .

“Saya tiga kali bertemu dengan mahasiswa. Satu kali Menteri Pertahanan (fakultas Kemendikbud dan Kemendikbud) dan Sekretaris Mendikbud membahas masalah ini dan menjelaskan alasannya, termasuk pertemuan dengan Presiden dan pertemuan dengan Kementerian. Pendidikan seluruh fakultas,” ungkapnya. dikatakan.

UB bahkan mengklaim sebagai satu-satunya universitas negeri di mana Anda dapat membayar di muka biaya AT Anda tanpa bunga atau arti. Pembayaran dapat dilakukan secara angsuran tanpa bunga sampai dengan akhir semester dan sifat pembayarannya tetap.

“(Biaya UKT) bisa dicicil, bayar 30 persen dulu baru bisa kuliah. Tidak ada bunga, tidak ada perubahan akomodasi, dicicil sampai akhir semester), tidak ada tenor kapanpun,” dia dikatakan.

Sebagai informasi, mahasiswa telah mendapat perhatian dan keluhan mengenai biaya UKT dari Universitas Bravijaya. Thread #UKTUB Bawah yang muncul di media sosial X menjadi perbincangan hangat hingga Kamis malam. Universitas Bravijaya sendiri memutuskan untuk memasukkan rombongan sebanyak 12 mahasiswa dalam keputusan UKT.

Dibandingkan 9 kelompok pada tahun lalu, jumlah kelompok ini mengalami peningkatan. Tahun ini biaya RAT Kelas 1 mulai Rp 500 ribu, disusul Kelas 2 Rp 1 juta. Pada kelompok berikutnya terdapat selisih 10 persen dari kelompok di atas, dan untuk kelompok 12 di luar program pendidikan umum kedokteran, kedokteran hewan, dan kedokteran gigi (Prodi) selisihnya paling banyak Rp 14 juta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *