UNNES Anugerahi Upakarti Reksa Mrga-taru untuk Founder Taman Safari Indonesia

Semarang – Universitas Negeri Semarang (UNNES) mempersembahkan Upakarti Reksa Mrga-taru kepada Jansen Manansang, pendiri Taman Safari, Indonesia. Penghargaan dan penghargaan tertinggi bagi pelestarian satwa dan tumbuhan Indonesia diserahkan pada UNNES Conservation Awards 2024 yang bertepatan dengan puncak Perayaan Dies UNNES ke-59 yang dilaksanakan di Aula Guru Besar. Wurianto, Kampus Unnes, Semarang, Sabtu (8/6/2024).

UNNES mengapresiasi kerja keras dan dedikasi Jansen Manansang dalam misi penyelamatan satwa dan tumbuhan yang dibuktikan dengan keberlangsungan dan eksistensi Taman Safari Indonesia selama 40 tahun terakhir. Jansen Manansang juga dikenal sebagai tokoh konservasi nasional.

Tak hanya itu, UNNES juga mengapresiasi keberhasilan Taman Safari sebagai organisasi konservasi satwa dan tumbuhan terbesar di Indonesia tidak lepas dari upaya Jansen Manansang dalam mengelola dan menjaga hubungan baik dengan jaringan konservasi internasional.

Selain itu, Jansen Manansang juga berperan penting dalam kesuksesan PT Taman Safari Indonesia dan Yayasan Badak Indonesia (YABI). Melalui perannya di Taman Safaris di Indonesia, Janssen telah memulai berbagai upaya konservasi, termasuk mendirikan rumah sakit dan klinik untuk spesies yang terancam punah seperti gajah Sumatera.

Ia juga bekerja sama dengan Yayasan Badak Indonesia (YABI) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI untuk melaksanakan program konservasi badak sumatera, termasuk keberhasilan repatriasi tiga badak sumatera jantan dari Amerika Serikat ke badak betina Sepasang suami istri di Indonesia, generasi pertamanya setelah 30 tahun.

Jansen juga berperan dalam penerbitan Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Badak Indonesia (SKBI) pada tahun 1993 yang didanai oleh Bank Indonesia Internasional Indonesia (BII). Dedikasinya terhadap konservasi satwa liar telah menarik perhatian internasional, sehingga ia diangkat menjadi Dewan Penasihat Kebun Binatang Asia Tenggara, serta Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam Wilayah Indonesia.

Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof Martono Upakarthi menyerahkan Penghargaan Reksa Mrga-taru atas kontribusinya terhadap konservasi satwa liar. Hal itu diungkapkannya pada Sabtu (8/6/2024).

“Sebagai pengakuan atas kontribusinya yang besar terhadap konservasi satwa liar, Yayasan UNNES dengan bangga memberikan penghargaan kepada Bapak Reksha-Tharu kepada Dr. Jansen Manansang,” ujarnya.

Profesor Martono juga menegaskan, Penghargaan Upakarta Reksa Mrga-Taru merupakan bentuk pengakuan UNNES atas upaya luar biasa Jansen Manansang dalam pelestarian lingkungan dan satwa liar yang telah memberikan dampak signifikan di Indonesia.

Sementara itu, Jansen memaparkan sejarah terciptanya Taman Safari Indonesia sebelum menjadi lembaga konservasi dalam kuliah akademis bertajuk “Gerakan Konservasi Indonesia”. Selain itu, Jansen juga menegaskan pihaknya berupaya dalam bidang konservasi dan perlindungan satwa yang dilindungi.

“Kami juga telah bekerja sama dengan akademisi, praktisi, aktivis satwa, dan kebun binatang. “Terakhir kami sedang menggarap Solo Safari di Jawa Tengah,” kata Jansen.

Dalam pidato akademisnya, Jansen juga menekankan pentingnya perlindungan hewan melalui bank sperma melalui beberapa program penting seperti Insuta, Essitu dan Biologia. Komisaris Utama Taman Safari Indonesia juga angkat bicara mengenai upaya pendirian rumah sakit dan klinik kesehatan gajah di Wai Kambas, Lampung.

“Kami juga prihatin dengan penanganan hewan yang berkonflik dengan masyarakat di Indonesia. Ini misi khusus Bapak Presiden dan terus kami laksanakan hingga saat ini. “Hewan-hewan sebelum konflik ini tidak akan dibunuh tetapi diselamatkan,” katanya.

Selain Jansen Manansang, Yayasan Jarum UNNES juga menyerahkan penghargaan konservasi kepada Viktor Rahmat Hartono. Penghargaan Upakarthi Rexa Mandala Bhuana diberikan kepada Victor Rahmat Hartono.

Sejak tahun 1979, Victor Rahmat Hartono dan Yayasan Jarum telah menjadi tokoh berpengaruh dalam gerakan penghijauan di Indonesia. Melalui program Darum Tree Life, Darum Foundation telah menanam lebih dari 3 juta pohon di berbagai wilayah Indonesia. Inisiatif dilanjutkan dengan penanaman pohon buaya mulai dari pesisir utara Pulau Jawa hingga Pulau Lombok dan Jalan Trans Sumatera yang total panjangnya 3.361 kilometer.

Dengan tindakan ini mengoptimalkan penyerapan karbon dioksida, menjaga struktur tanah dan menyerap air hujan tanpa meningkatkan kenyamanan dan keteduhan jalan. Victor juga menjadikan inisiatif sit-in sebagai acara kolektif yang melibatkan berbagai kalangan, universitas, dan masyarakat luas.

Sebagai pengakuan atas dedikasi dan kontribusinya terhadap penghijauan Indonesia, UNNES dengan bangga mempersembahkan Penghargaan Upakarti Rexa Mandala Bhuana kepada Victor Rahmat Hartono.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *