Wacana Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran, PKS: Harusnya Miskin Struktur Kaya Fungsi

JAKARTA – Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mempertanyakan kesediaan reformasi kabinet saat berpidato menambah nama menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran. Pembicaraan penambahan 40 jabatan menteri dinilai berpotensi problematis.

Mardani mengatakan, “Saya agak menentang adanya pembengkakan (nomenklatur) di kementerian ini. Reformasi birokrasi harusnya rumusannya sederhana, yaitu struktur jelek, kaya fungsi. Jangan sampai ada departemen lain, tapi koordinasinya jadi kacau.” , dilansir DPR: laman resmi, Senin (13-05-2024).

Wakil PKS ini mengingatkan, penambahan nama menteri, termasuk yang terkait dengan pendidikan, tidak serta merta bisa diperbaiki dengan cepat. Tak hanya itu, jika ego sektoral sering ditemukan, justru berpotensi memperparah keadaan akibat obesitas.

Kemampuan tersebut, jelasnya, menimbulkan banyak masalah. Hal ini mencakup undang-undang dan peraturan yang bertentangan, wewenang yang berlebihan, dan penyalahgunaan kekuasaan.

“Jangan terpaku di kantor, dan membuat undang-undang yang bertentangan. Kita harus ‘mulai dari awal’. Lihatlah sistem pendidikan Indonesia secara baru. Pemerintah harus memahami dulu akar permasalahan ini (pendidikan) , ” jelasnya.

Diketahui, pada periode pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang, jumlah menteri diperkirakan akan bertambah menjadi 40 orang. Sebelumnya, jumlah menteri di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf sebanyak 34 orang.

Terungkap, alasan penambahan nama menteri adalah untuk menampung lebih banyak lapangan kerja di Tanah Air karena luas daratan Indonesia yang luas dan jumlah penduduk yang besar. Wacana ini membahas tentang baik dan buruknya masyarakat secara keseluruhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *