Waspada! Minum Obat Diet Sembarangan Bisa Picu Masalah Ginjal, Ini Penjelasan Dokter Gizi

JAKARTA – Memiliki tubuh sempurna dan sehat menjadi dambaan banyak orang. Baik pria maupun wanita berlomba-lomba untuk mendapatkan tubuh yang sempurna.

Namun sayangnya masih banyak orang yang tergiur dengan obat diet untuk menurunkan berat badan. Bahkan tidak jarang orang memulai program diet tanpa memperhatikan kebutuhan tubuhnya.

Ahli Diet Dr. Christopher Andrian, M.Gizi, Sp.GK menjelaskan, pada kebanyakan kasus, banyak orang yang memilih untuk mengurangi porsi makannya menjadi porsi yang lebih kecil. Namun, mereka tidak memperhatikan berapa banyak kalori yang hilang dalam tubuh. Akibatnya tubuh melemah dan mudah lelah karena asupan makanan tidak sesuai dengan kalori yang dikeluarkan.

“Meski sedang diet, kebutuhan tubuh akan kalori, lemak, serat, dan protein tetap perlu terpenuhi. “Jangan sampai pola makan membuat Anda lemas, letih, atau mudah lelah,” pesan dr. Saat Christopher ditemui baru-baru ini di Kecamatan Menteng, Jakarta.

Dr Christopher mengatakan pola makan berlebihan dan kurangnya konsultasi dengan ahli gizi dapat memperburuk kesehatan tubuh. Pasalnya setiap orang memiliki persentase lemak, otot, dan air yang berbeda-beda dalam tubuhnya.

“Karena tiap orang punya persentase lemak, otot, dan air yang berbeda-beda. “Agar penurunan berat badan menjadi sehat, Anda perlu mengurangi lemak tubuh,” ujarnya.

Menurut Dr Christopher, diet penurunan berat badan harus fokus pada pengurangan lemak tubuh daripada otot dan air. Namun beberapa pil diet yang beredar di pasaran kerap menyebabkan penggunanya mudah buang air kecil dan mengalami diare. Sebab, obat tersebut cenderung mengeluarkan air dari dalam tubuh, bukan lemak.

Akibatnya tubuh mengalami dehidrasi dan kehilangan banyak cairan. Efek serupa dari obat diet menjadi tanda bahwa obat tersebut dapat membahayakan tubuh.

“Itu tidak benar-benar mengurangi otot dan air karena ada banyak pil diet di luar sana yang membuat Anda buang air kecil dan diare.” “Tapi yang keluar air, bukan lemak,” jelas dokter. Christopher.

Dr Christopher menyatakan, memang benar berat badannya turun setelah mengonsumsi obat diet dengan efek tersebut. Namun jika terus dikonsumsi dapat menyebabkan masalah ginjal yang serius.

“Itu benar-benar membuat berat badan turun karena dehidrasi, airnya keluar. Sekali lagi, minum air dalam kondisi seperti itu bisa menyebabkan gangguan ginjal, ujarnya.

Oleh karena itu, Dr. Christopher menyarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mengetahui program diet dan jenis olahraga yang tepat untuk tubuh Anda.

Oleh karena itu sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli gizi sebelum melakukan program diet agar dapat diberikan pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh pasien, tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *