WHO Temukan Cacar Monyet Generasi Baru, Disebut Lebih Mematikan

JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan kasus mutasi virus cacar monyet generasi baru di Kongo yang disebut mpox clade 1B.

Ahli Epidemiologi Dr Dicky Budiman menjelaskan, mpox clade 1B memiliki angka kematian atau mortalitas akibat penyakit tersebut lebih tinggi dibandingkan mpox yang sudah mewabah.

Angka kematian mpox clade 1B 10% lebih tinggi dibandingkan mpox yang sudah mewabah di dunia, kata dr Dicky saat dihubungi MNC Portal, Kamis (18/4/2024).

Kasus mpox clade 1B di Kongo, kata dr Dicky, banyak ditemukan di kalangan penambang. Virus yang bermutasi tersebut disebut sangat mudah menular ke manusia, terutama melalui hubungan seksual.

Menurut Dr. Dicky, temuan WHO tentang mpox generasi baru di Kongo bisa berubah menjadi epidemi besar, lebih besar dari mpox sebelumnya. Oleh karena itu, usulan Dr. Dicky agar pemerintah Indonesia harus mewaspadai masalah ini.

Selain itu, langkah lain untuk mencegah virus masuk ke Indonesia adalah dengan memperkuat skrining, menjangkau kelompok rentan, termasuk memperkuat strategi vaksinasi yang dapat menggunakan vaksin cacar.

“Strategi vaksinasi ini penting untuk mencegah penyebaran virus ke kelompok berisiko tinggi seperti laki-laki gay, biseksual, bahkan pekerja seks,” kata Dr Dicky.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *