Yusef Raih Gelar S2 dari ITS di Usia 60 Tahun, Ini Profil dan Kiprahnya di Dunia Riset

SURABAYA – Begitulah keadaan Youssef yang mendapat gelar master dari ITS di usia 60 tahun. M Yusef Tiansya bisa mencapai enam tahun. Namun semangat belajar Yusef tak kalah dengan anak-anak usia dini.

Tahukah Anda, Youssef baru saja menyelesaikan gelar masternya di usia 60 tahun 7 bulan. Bagaimana situasinya? Artikel kali ini akan membahasnya, check it out!

Saya sempat ragu untuk bergabung dengan ITS karena faktor usia

Youssef baru saja diumumkan sebagai mahasiswa tertua pada wisuda Institut Teknologi Sepulukh Nopember (ITS) ke-129 pada Sabtu (20/4/2024). Youssef menyelesaikan gelar master di bidang manajemen teknologi ITS.

Youssef sudah lama berkecimpung dalam dunia penelitian ilmiah. Ia mengungkapkan, masih sedikit penelitian yang melihat manfaat ekonomi dari teknologi yang telah digunakan di Indonesia sejak tahun 1977. “Saya memerlukan lebih banyak pengetahuan dari universitas untuk mempelajari hal ini,” katanya seperti dikutip publikasi resmi ITS. Sebelum memutuskan kuliah di ITS, ia sempat ragu karena faktor usia.

Namun keraguan tersebut sirna berkat dukungan keluarga dan rekan-rekannya. Salah satunya adalah Direktur Pengelolaan Perpustakaan, Pusat Penelitian dan Kawasan Iptek, Lembaga Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Oleh karena itu, ia bertekad untuk melanjutkan studi magisternya di Sekolah Interdisipliner Manajemen dan Teknologi (SIMT) ITS pada tahun 2021. Menjalani jabatan kerja di BRIN membuat pria asal Jakarta ini banyak bekerja, ia membagi waktunya antara pendidikan dan pekerjaan.

Jauhi sistem olahraga malam cepat

Setelah itu, Yusef berpegang teguh pada prinsip kedisiplinan dalam pelaksanaan seluruh kegiatan mengajar. “Saya tidak suka terlambat melakukan sesuatu dan sistem malam hari,” tegas pria yang menonton.

Bukan hanya tekadnya saja, namun bantuan rekan-rekan mahasiswanya juga menjadi pendampingan Youssef dalam menyampaikan perkuliahan. Ia mengaku sering berdiskusi ketika menemui kendala dalam tugas atau pelajaran.

Menurutnya, hal ini membantu dalam arti yang lebih dalam. Ilmu yang diperolehnya selama dua tahun tersebut dituangkan dalam tesis berjudul “Analisis Kontribusi Teknologi Modifikasi Cuaca terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada Dinas Listrik dan Air Minum Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

“Ditemukan bahwa 93,12 persen air hujan berkontribusi terhadap PDRB Kabupaten Purwakarta,” jelas Associate Engineer Departemen Pelaksana Teknis Curah Hujan BRIN.

Penelitian ini merupakan bukti dedikasi Youssef dalam melanjutkan studinya. Pria kelahiran tahun 1963 ini mengatakan, penelitiannya bisa dikembangkan ke arah lain dan dikaitkan dengan sektor ekonomi lain.

Selain itu, ia berharap hasil penelitiannya dapat menjadi referensi bagi mahasiswa dan rekan-rekan di dunia kerja. Semangat dan kegigihan Youssef dalam menuntut ilmu membuktikan bahwa belajar tidak mengenal batas waktu dan usia.

Selama pendidikan masternya, Youssef menemukan bahwa ia mampu menyerap pengetahuan dengan lebih baik dan kemampuan analitisnya meningkat. “Tidak ada yang namanya ‘Saya tidak bisa’ atau ‘susah’, kuncinya adalah mau belajar dan memanfaatkan waktu dengan baik,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *