17 Rekomendasi Rakernas V PDIP, Ini Isi Lengkapnya

JAKARTA – Ketua Umum DPP Politik PDIP Puan Maharani membacakan 17 rekomendasi eksternal usai rapat kerja nasional V PDIP berakhir di Stadion Internasional Beach City, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024).

Sebelum membacakan rekomendasi tersebut, Puan mengatakan PDIP banyak memperhatikan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat Indonesia belakangan ini.

Berdasarkan jalur kebenaran politik, PDI Perjuangan mengkaji persoalan serius perekonomian, dampak pemanasan global, ancaman krisis pangan, berbagai persoalan geopolitik, dan terganggunya kehidupan akibat perkembangan teknologi, kata Puan.

Ia menambahkan, Rakernas V PDIP digelar untuk menyikapi kemerosotan demokrasi pada Pemilu 2024 dan pergantian pemerintahan yang akan datang, menyiapkan langkah-langkah strategis untuk memenangkan Pemilu 2024, serta merumuskan program-program di bidang kepentingan rakyat tersebut. .

Berikut isi umum 17 poin rekomendasi eksternal Rakernas V PDIP:

1. Rakernas Partai V menilai pemilu 2024 akan menjadi pemilu terburuk sepanjang sejarah demokrasi Indonesia. Penyebabnya adalah penyalahgunaan kekuasaan, campur tangan aparat penegak hukum, pelanggaran etika, penyalahgunaan sumber daya negara, dan meluasnya penggunaan kebijakan moneter.

Buruknya perilaku pemilu ini juga disebabkan oleh kurang netralnya penyelenggara pemilu. Dalam konteks ini, Konferensi Kerja Nasional V merekomendasikan peningkatan kualitas demokrasi melalui peninjauan kembali sistem pemilu, konsolidasi demokrasi, pelembagaan partai politik, penguatan pers dan masyarakat sipil, serta mendorong reformasi sistem hukum yang adil.

2. Rakernas Partai V menyimpulkan bahwa peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia memerlukan checks and balances. Pada saat yang sama, salah satu tujuan partai politik adalah memperoleh kekuasaan konstitusional melalui pemilu.

Oleh karena itu, Rapat Kerja Nasional Partai V Fraksi PDIP DPR RI merekomendasikan penguatan langkah-langkah legislasi untuk meningkatkan kualitas demokrasi Pancasila; Memperkuat institusionalisasi partai dan mendorong perlakuan yang adil dan merata antara partai politik di dalam dan di luar pemerintahan.

3. Majelis Kerja Nasional Partai V menolak penggunaan hukum sebagai instrumen kekuasaan (legalisme otokratis), seperti yang terjadi melalui amandemen UU Mahkamah Konstitusi dan amandemen UU Penyiaran. Mengenai putusan perkara No. 90/Lembaga pembuat PUU.

4. Rapat Kerja Nasional Partai V mengundang para ahli hukum tata negara, masyarakat sipil, pers, akademisi, intelektual dan seluruh elemen pro demokrasi untuk melakukan penilaian obyektif terhadap pelaksanaan pemilu parlemen tahun 2024 guna memahami kembali seluruh aspek sosiologi politik dalam penerbitan TAP MPR Nomor VI Tahun 2000 tentang pemisahan TNI dan Polri dan TAP MPR Nomor VII Tahun 2000 tentang peranan TNI dan Polri (terlampir dan). bagian yang tidak terpisahkan dari sikap politik partai).

5. Rakernas Partai Buruh Kelima mendesak seluruh elemen tanah air untuk mendukung dan mewujudkan cita-cita reformasi, khususnya pelembagaan demokrasi yang berdaulat rakyat; Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN); penguatan pers dan masyarakat sipil; aturan hukum; pelembagaan partai politik; penyelenggara pemilu yang adil dan desain TNI dan POLRI yang lebih profesional; dan menduduki kedudukan yang setara menurut semangat dan sejarah penciptaannya; Fungsi, tugas dan wewenangnya diatur oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

6. Rapat Kerja Nasional Partai V merekomendasikan kepada Ketua Umum DPP PDIP untuk mengambil tindakan politik hanya setelah mendengarkan suara-suara arus bawah dari anak-anak cabang, cabang hingga pimpinan partai cabang, sebagai prinsip yang konsisten dalam kelanjutan kerjasama dan komunikasi demokratis antar pihak yang sangat bertekad untuk menjamin terselenggaranya agenda reformasi, memperkuat supremasi hukum dan sistem kinerja, serta meningkatkan kualitas demokrasi yang terdapat kedaulatan rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat .

Rakernas V ke-7. Pihak mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendukung Ganjar Pranowo dan Prof. Masyarakat yakin Mahfud MD dan PDI Perjuangan akan memenangkan pemilu parlemen dalam tiga pemilu berturut-turut. Kepercayaan masyarakat harus dimanfaatkan untuk membangun tiga pilar partai (struktur, legislatif, dan eksekutif).

Terhadap perilaku kader partai yang tidak menjunjung etika politik, kurang disiplin dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ideologi partai, serta melakukan pelanggaran konstitusi dan demokrasi, maka Kerja Nasional meminta maaf kepada Majelis Partai seluruh rakyat. Indonesia. Selain itu, Konferensi Kerja Nasional Partai Kelima merekomendasikan agar sistem rekrutmen, pelatihan, pembentukan kader, dan penugasan partai diperbaiki agar perilaku penyimpangan kader pada Pemilu 2024 tidak terulang kembali.

Rapat Kerja Nasional ke-8 V. Partai mendesak pemerintah melakukan kajian mendalam terhadap kebijakan kerja sama investasi untuk menghindari tindakan pragmatis jangka pendek yang berpotensi mengorbankan kepentingan dan kedaulatan nasional Indonesia.

9. Rapat Kerja Nasional Kelima Partai mendesak seluruh jajaran ketiga pilar Partai untuk tegas berkomitmen melaksanakan program rakyat dengan meningkatkan dukungan terhadap petani, nelayan, buruh dan seluruh lapisan masyarakat lainnya untuk mengentaskan kemiskinan ekstrim 0 persen, mencegah stunting, mendorong program penanaman 10 padi mitra dan menyediakan pekerjaan yang layak bagi masyarakat.

10. Rapat Kerja Nasional Partai Kelima menghimbau seluruh jajaran tiga pilar Partai untuk bekerja lebih tegas untuk bersama-sama memenangkan pilkada, dan mempersiapkan pasangan calon terbaik serta strategi memenangkan pilkada berdasarkan kekuatan Partai. rakyat dan kerja sama partai.

11. Rapat Kerja Nasional Partai Kelima mendesak ketiga pihak untuk mengedepankan tiga pilar Partai untuk memfasilitasi kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui prinsip-prinsip kebijakan kedaulatan pangan Partai, sebagaimana Rapat Kerja Nasional Keempat Partai yang direkomendasikan Partai pada tahun 2023.

12. Sidang Kerja Nasional Kelima Partai mencatat bahwa permasalahan pemanasan global telah mengakibatkan degradasi ekologi berupa kenaikan suhu global, kekeringan parah, banjir dan tanah longsor, punahnya berbagai spesies, badai, tenggelamnya pulau-pulau kecil dan intrusi. air laut. dampak positif terhadap masyarakat berupa krisis pangan dan kelaparan, krisis air, wabah penyakit dan dampak sosial lainnya.

Rapat Kerja Nasional Partai V mendesak pemerintah untuk secara serius menerapkan kebijakan net zero emisi dengan transisi ke energi terbarukan, penghematan energi, dan kerja sama global sebagai bagian dari rencana transisi energi yang berkeadilan. Rakernas V mendesak pemerintah menghentikan deforestasi melalui moratorium konversi dan deforestasi lahan hutan serta mendorong reboisasi lahan hutan yang terdegradasi, termasuk ekosistem pesisir seperti hutan bakau, padang lamun, dan tanah liat pantai (basah).

Negara).

13. Akibat keresahan yang terjadi di berbagai kampus akibat kenaikan drastis Uang Kuliah Satu Kali (UKT) dan Biaya Pengembangan Institusi (IPI), maka Konvensi Kerja Nasional Partai V menugaskan Fraksi PDIP-DPR untuk mendesak agar pemerintah. untuk mengurangi tingginya biaya pendidikan tinggi dengan mengubah Peraturan No. 2 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2024.

14. Rakernas V mendorong penyelesaian Masalah Ibu Kota Negara (IKN) dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan negara dan mendesak pemerintah untuk menyelesaikan sengketa pertanahan bersama dengan penuh rasa keadilan.

15. Konferensi Kerja Nasional Partai Kelima menyimpulkan bahwa akibat pergulatan geopolitik seperti Perang Rusia-Ukraina, ketegangan Israel-Iran, Semenanjung Korea, Selat Taiwan, Laut Cina Selatan dan dunia lainnya, terdapat berbagai kelemahan yang ada. permasalahan dunia memang ada.

Dalam konteks ini, Rapat Kerja Nasional Pihak Kelima mendesak pemerintah untuk lebih aktif melakukan diplomasi dan melakukan inisiatif perdamaian untuk menyelesaikan konflik berdasarkan prinsip Konferensi Asia Afrika (KAA), Gerakan Non-Blok (GNB). dan Konferensi Kekuatan Baru yang Berkembang (Conefo), pidato Bung Karno “To Build The World A New” dan pelaksanaan politik luar negeri yang bebas aktif.

16. Rapat Kerja Nasional Partai Kelima melakukan kajian mendalam terhadap berbagai permasalahan dalam negeri dan negara, nasional dan internasional. Berbagai permasalahan di atas mempunyai potensi kerentanan yang perlu diperhatikan guna mengambil tindakan perbaikan agar tidak menimbulkan krisis.

Rapat Kerja Nasional Kelima mengakui pentingnya kepemimpinan partai yang kuat dalam mengelola perubahan pemerintahan yang akan datang. Oleh karena itu, sesuai ketentuan Pasal 15 UUD PDIP, Rakernas Partai V memberikan kewenangan penuh kepada Ketua Umum PDIP untuk menentukan sikap politik partai terhadap pemerintah.

17. Rapat Kerja Nasional Partai V setelah mendengar pandangan umum PDIP dan DPD se-Indonesia meminta kesediaan Megawati Soekarnoputri untuk menghadiri Rapat VI. Kongres 2025 akan mengangkat dan mengangkat kembali menjadi Ketua Umum DPP PDIP periode 2025-2030.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *