6 Orang Terkaya Asal AS yang Jarang Diketahui, Hartanya Capai Rp608,5 T

JAKARTA – Amerika Serikat (AS) menjadi negara terkaya di dunia dan tak heran jika delapan dari 10 orang terkaya dunia dalam daftar Forbes adalah warga Amerika. Misalnya Warren Buffett, Bill Gates, Jeff Bezos dan masih banyak nama lainnya yang sangat terkenal.

Jika dicermati lebih dalam, jajaran miliarder dunia antara lain Walton, Koch, Mars, Michael Bloomberg, Mark Zuckerberg dan lain-lain. Namun, masih banyak pula orang lain yang memiliki kekayaan serupa namun kurang dikenal.

Dengan menggunakan data finansial dan latar belakang dari Forbes, GOBankingRates menyusun daftar orang-orang terkaya di AS yang tetap tidak terdeteksi meski memiliki kekayaan senilai miliaran dolar.

Berikut adalah orang-orang Amerika terkaya yang belum pernah Anda dengar1. Jack Dangermond

Kekayaan bersih: 8 miliar USD (129,8 triliun rupiah dengan nilai tukar 16.226 rupiah terhadap USD)

Meskipun Anda belum pernah mendengarnya, Jack Dangermond adalah legenda di industrinya. Pada tahun 1969, ia mendirikan Esri, perusahaan teknologi GIS terkemuka di dunia, dengan tabungan pribadi sebesar $1.100.

Saat ini, Esri menguasai 40% pasar sistem informasi geografis global, dan Dangermond dikenal sebagai bapak baptis pemetaan digital. Dia tidak hanya memberikan dunia teknologi yang membantu menghidupkan era digital, namun dia juga menjanjikan perangkat lunak GIS gratis senilai $1 miliar untuk setiap sekolah K-12 di Amerika.

2. Diane Hendricks

Kekayaan bersih: USD 20,9 miliar (Rs 339,1 triliun)

Seorang wanita wiraswasta dengan hanya ijazah sekolah menengah atas, Diane Hendricks mendirikan ABC Supply pada tahun 1982 bersama mendiang suaminya, seorang tukang atap, di Beloit, Wisconsin. Dia saat ini tinggal di Afton.

Pasangan ini membangun ABC menjadi salah satu distributor jendela, dinding, dan atap terbesar di Amerika, dan dia telah memimpin perusahaan tersebut sejak kematian suaminya pada tahun 2007.

Diane Hendricks sejak itu mengawasi dua akuisisi terbesar dalam sejarah ABC Supply, pembelian pesaing Bradco pada tahun 2010 dan pembelian distributor bahan bangunan L&W Supply pada tahun 2016. Perusahaan ini memiliki pendapatan $18,5 miliar pada tahun 2022 dan memiliki sekitar 900 lokasi gudang.

3.Donald Bren

Kekayaan bersih: USD 18 miliar (Rs 292 triliun)

Anda mungkin tidak tahu nama Donald Bren, tetapi jika Anda bermimpi membangun portofolio real estat yang suatu hari nanti akan memberi Anda kekayaan yang tak terhitung, Anda harus memberinya penghargaan. Menurut Forbes, dia adalah “raja real estate terkaya di Amerika”.

Meski merupakan anak seorang makelar barang tak bergerak, Bren dikenal sebagai orang mandiri yang bekerja sebagai asisten tukang kayu di tanah milik ayahnya. Saat ini, perusahaannya yang berbasis di Irvine memiliki real estate seluas 129 juta kaki persegi, yang sebagian besar berada di California Selatan. Ini termasuk 124 kompleks perumahan, 590 gedung perkantoran dan 97% saham di gedung MetLife di Manhattan.

4. Kekayaan Bersih Judy Love: USD 11,6 Miliar (Rs 188,2 Triliun)

Pada tahun 1964, Judy Love dan suaminya Tom menyewa pompa bensin di Watonga, Oklahoma seharga $5.000. Bersama-sama, pasangan ini mengembangkan bisnisnya menjadi raksasa ritel Love’s Travel Stops & Country Stores.

Hal ini membuat mereka begitu kaya sehingga Forbes memasukkan nama mereka ke dalam daftar miliardernya. Love’s memiliki 38.000 karyawan dan lebih dari 600 lokasi di 42 negara bagian, menurut situs web perusahaan.

5. Ken Griffin

Kekayaan bersih: $37,5 miliar (Rp 608,5 triliun)

Meski namanya tidak setenar nama tokoh terkemuka Wall Street seperti Lloyd Blankfein dan Jamie Dimon, Ken Griffin adalah salah satu penguasa sejati dunia keuangan. Perusahaannya, Citadel Securities, adalah salah satu pembuat pasar terbesar di Wall Street—bertanggung jawab atas satu dari setiap lima perdagangan saham di Amerika.

Pada tahun 1986, Griffin mulai memperdagangkan saham dari kamar asramanya di Harvard, memasang parabola di atap untuk menerima harga saham secara real-time. Empat tahun kemudian, ia mendirikan Citadel, sebuah hedge fund yang saat ini mengelola aset senilai USD 57 miliar.

Dikenal sebagai seorang dermawan yang bersemangat, Griffin menyumbangkan US$1,86 miliar dan Departemen Luar Negeri mendanai penyelamatan 800 orang Amerika dari Wuhan, Tiongkok selama pandemi.

6.Abigail Johnson

Kekayaan bersih: USD 29 miliar (Rs 470 triliun)

Meskipun Anda belum pernah mendengar tentang Abagail Johnson, Anda mungkin familiar dengan Fidelity Investments. Kakeknya, Edward Johnson II, mendirikan raksasa reksa dana di Boston pada tahun 1946.

Johnson mulai bekerja di Fidelity selama musim panas saat ia masih kuliah dan berhenti sebagai analis penuh waktu pada tahun 1988 setelah mendapatkan gelar MBA dari Harvard.

Ayahnya menjalankan perusahaan hingga dia mengambil alih sebagai CEO pada tahun 2014. Pada tahun 2016, ia mulai menjabat sebagai presiden perusahaan. Fidelity sekarang mengelola aset senilai $3,7 triliun, dan Abigail Johnson memiliki 24,5% saham perusahaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *