AS Kuntit Kapal Perang dan Kapal Selam Nuklir Rusia di Karibia

WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) akan mengerahkan kapal perang untuk mengejar kapal perang Rusia dan kapal selam nuklir di lepas pantai Kuba minggu ini, CBS News melaporkan Senin (10/6/2024), mengutip pejabat AS.

Kementerian Luar Negeri Kuba mengatakan pekan lalu bahwa pasukan angkatan laut Rusia, termasuk fregat Laksamana Gorshkov, kapal selam bertenaga nuklir Kazan, kapal tanker Pashin dan kapal tunda penyelamat Nikolai Chikar, akan melakukan kunjungan resmi ke Kuba Rabu depan hingga Senin.

“Dua kapal perusak Angkatan Laut AS, dua kapal dan peralatan sonar mengikuti kapal selam Rusia di belakang,” tulis CBS, mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.

Kapal perusak lain dan kapal Penjaga Pantai AS membayangi armada Rusia lainnya, menurut laporan CBS.

“Moskow akan memulai serangkaian latihan udara dan laut di Karibia dalam beberapa minggu setelah kunjungan tersebut, yang akan menjadi rangkaian latihan udara dan laut simultan pertama Rusia di kawasan tersebut sejak tahun 2019,” kata pejabat AS lainnya kepada jaringan berita tersebut. .

“Manuver ini akan dilakukan pada musim panas menjelang latihan angkatan laut global pada musim gugur,” kata laporan itu.

Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada CBS bahwa AS yakin kunjungan tersebut merupakan respons Moskow terhadap tindakan AS terkait konflik Ukraina.

“Jelas ini merupakan tanda ketidakpuasan mereka terhadap apa yang kami lakukan untuk Ukraina,” kata Kirby, “dan kami akan mengawasinya, kami akan mengawasinya, ini bukanlah hal yang tidak terduga.”

“AS tidak mempunyai indikasi atau harapan bahwa senjata nuklir akan digunakan di sini atau di kapal-kapal ini dalam latihan ini,” tegasnya.

Pembangkit listrik tenaga nuklir di Kuba membawa AS dan Uni Soviet ke jurang konflik skala penuh pada tahun 1962.

Moskow telah mengerahkan rudal di negara kepulauan tersebut, 140 kilometer dari pantai AS, sebagai pembalasan atas penempatan senjata nuklir Amerika di Turki.

Untuk kunjungan mendatang, Kuba menegaskan bahwa tidak ada kapal Rusia yang akan membawa senjata nuklir, tidak menimbulkan ancaman bagi kawasan, dan mematuhi semua aturan internasional dimana Kuba menjadi salah satu pihak.

Kementerian Pertahanan Rusia belum mengomentari kunjungan tersebut, namun mengumumkan pada bulan Mei bahwa kapal fregat yang dipimpin oleh Laksamana Gorshkov telah memulai “ekspedisi jarak jauh”.

“Tujuannya adalah untuk mengibarkan bendera dan memastikan kehadiran Angkatan Laut di wilayah operasional penting,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *