Bagaimana Cara Peroleh Vaksin HPV? Lengkap dengan Kriteria yang Bisa Mendapatkannya

JAKARTA – Vaksin HPV merupakan vaksin yang berguna bagi pria dan wanita untuk melindungi tubuh dari penyakit kanker di area reproduksi. Vaksinasi sejak dini penting untuk mencegah penyakit berbahaya seperti kanker penis atau serviks.

HPV, atau human papillomavirus, adalah virus yang menyebabkan kutil kelamin dan kanker pada alat kelamin dan anus. Menurut situs Kementerian Kesehatan, virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit orang yang terinfeksi, terutama saat berhubungan seksual.

Untuk mencegah dan mengurangi kanker di area reproduksi, pemerintah menerapkan program vaksinasi HPV wajib. Vaksin ini diberikan kepada anak yang sudah memasuki masa pubertas, baik perempuan maupun laki-laki.

Cara Mendapatkan Vaksin HPV Dr Siti Nadia Tarmizi, Sekretaris Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Nasional RI, mengatakan vaksin HPV diberikan secara gratis kepada usia sekolah dasar (SD) atau sekitarnya. 9-13 tahun.

Vaksin ini terutama diperlukan untuk siswa kelas 5 dan 6 sekolah dasar. Bagaimanapun, ini lebih efektif pada kelompok usia ini karena mereka setuju bahwa mereka tidak melakukan hubungan seks dan memiliki lebih sedikit infeksi HPV.

Vaksin HPV sendiri dimulai pada tahun 2022 dan biasanya diberikan setiap tahun pada pertengahan tahun atau pada bulan Agustus.

Oleh karena itu, tidak setiap anak atau orang tua harus mendaftar untuk menerima vaksin ini karena vaksin ini didistribusikan melalui sekolah mereka.

Syarat Penerima Vaksin HPV Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penerima vaksin HPV hanya untuk siswa sekolah dasar. Oleh karena itu, negara tidak menanggung vaksinasi anak di atas 9-13 tahun.

Oleh karena itu, mereka yang ingin divaksin harus membayar sendiri biaya vaksinasinya. Di beberapa klinik, biaya vaksinasi berkisar Rp1 juta hingga Rp3 juta.

Jika Anda memenuhi syarat untuk berusia antara 9 dan 13 tahun, penerima vaksin HPV gratis harus menjalani pemeriksaan status kesehatan terlebih dahulu. Salah satu kondisi yang tidak dianjurkan pemberian vaksin adalah reaksi alergi terhadap salah satu komponen vaksin Gardasil, yaitu ragi.

Reaksi merugikan yang dianggap termasuk kelelahan, pembengkakan pada mata dan tenggorokan, sesak napas, peningkatan detak jantung, kelemahan, dan pusing.

Selain itu, vaksin HPV tidak boleh diberikan pada anak dengan penyakit sedang hingga berat. Menurut CDC, vaksin HPV bisa diberikan kepada anak dengan kondisi ini setelah mereka sembuh.

Pertimbangan lain bagi masyarakat di luar kelompok usia 9-13 tahun yang ingin mendapatkan vaksin HPV secara mandiri adalah tidak sedang hamil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *