Bedah Bariatrik Makin Populer untuk Turunkan Berat Badan, tapi Kenali Juga Risikonya

SURABAYA – Operasi bariatrik semakin digemari masyarakat. Operasi bariatrik adalah prosedur yang digunakan untuk mengatasi obesitas, yang juga dikenal sebagai kelebihan berat badan. Saat ini, cara menyayat perut dinilai paling efektif untuk menurunkan berat badan.

“Operasi bariatrik merupakan serangkaian operasi yang bertujuan untuk menurunkan berat badan dengan mengubah struktur sistem pencernaan atau kapasitas lambung,” kata ahli bedah pencernaan National Hospital dr Iwan Kristian, Selasa (7/5/2024).

Menurut dia, metode yang digunakan dalam operasi bariatrik adalah dengan menggunakan Gastric Sleeve, yaitu pengangkatan sebagian lambung untuk mengurangi kapasitas makanan. Berikutnya, bypass lambung, yang melakukan perubahan pada sistem pencernaan untuk mengurangi penyerapan nutrisi dan kalori.

Ada juga yang melakukan Gastric Banding dengan meletakkan benda berbentuk cincin di sekitar bagian atas perut untuk membatasi asupan makanan. “Pada prosedur (bariatrik) ini, perut pasien akan dipotong 80 persen dan hanya tersisa 20 saja,” jelasnya.

Iwan mengungkapkan cara ini paling efektif untuk menurunkan berat badan hingga 40 persen. Apakah ini berisiko? Menurutnya, operasi adalah operasi. Baik prosedur besar maupun kecil mempunyai efek samping atau risiko.

Akibat operasi ini bisa berupa pendarahan, kebocoran, dan malnutrisi pada pasien (risiko jangka panjang), jelasnya.

Oleh karena itu, bariatrik hanya akan ditujukan pada pasien dengan obesitas morbid. Dengan kategori BMI lebih besar dari 40 atau obesitas kategori 3, maka tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada penderita obesitas kategori 1 dan 2 namun memiliki suatu penyakit.

Dokter yang melakukan operasi juga harus berpengalaman dalam menghindari risiko, apalagi mengoperasi pasien obesitas memiliki risiko yang tinggi.

Iwan mengatakan meski cara ini paling efektif, pasien berpotensi mengalami kenaikan berat badan kembali jika tidak mengikuti petunjuk dokter.

“Kami tidak langsung mengiyakan pada pasien yang perutnya dipotong. Ada diskusi dan tes dengan ahli jantung dan pihak lain untuk mengetahui riwayat kesehatan penyebab obesitas,” ujarnya.

Pembedahan hanya dilakukan pada pasien yang memiliki komitmen makan tinggi dan disiplin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *