Bos BI Yakin Rupiah Menguat ke Rp15.300-Rp15.700 per USD Tahun Depan

JAKARTA – Terkait nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD), Bank Indonesia (BI) terus berupaya di tengah gejolak global dengan berpartisipasi di pasar valuta asing (Valas). Selain kenaikan suku bunga BI dan Surat Berharga Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan hal ini bertujuan untuk membatasi aliran keluar portofolio asing dengan bekerja sama dengan Departemen Keuangan untuk fokus pada surat berharga kurang dari satu tahun dan BI untuk memastikan suku bunga jangka panjang SBN tidak terpengaruh secara signifikan oleh kenaikan suku bunga asing.

“Rupiah kita sejauh ini menguat di bulan April dan Mei, meski di akhir tahun turun 5,25%, masih lebih baik dibandingkan peso Filipina, won Korea Selatan, dan (baht) Thailand,” kata Perry.

“Tahun depan diperkirakan kisarannya Rp 15.300 hingga Rp 15.700, dengan batas atas sedikit lebih tinggi dari usulan Menteri Keuangan,” ujarnya.

Menurut Perry, ada empat faktor yang diyakini BI akan membuat rupiah lebih baik. Pertama, tingkat suku bunga Federal Funds Rate (FFR) mungkin akan jelas pada tahun depan, yang dapat menjamin masuknya modal asing.

Kedua, suku bunga saat ini sangat menarik sehingga meningkatkan imbal hasil investasi portofolio. Kemudian yang ketiga adalah Perry terkait prospek perekonomian Indonesia yaitu pertumbuhan dan inflasi yang tinggi sehingga menarik masuknya modal asing.

Keempat, PP Nomor 2023 tentang Kewajiban DHE SDA Rp15.300 – Rp15.700. “Ini merupakan komitmen BI untuk menjaga stabilitas melalui kerja sama dengan pemerintah, termasuk melalui amanat 26,” tutup Perry.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *