Dipimpin Satya Nadella, Valuasi Microsoft Meroket dari USD300 Miliar ke USD3,06 Triliun dalam 10 Tahun

JAKARTA – Tahun ini menandai tahun kesepuluh Satya Nadella menjabat CEO Microsoft. Orang India yang berkunjung ke Indonesia telah berhasil mengubah Microsoft menjadi salah satu perusahaan paling berharga di dunia berkat komputasi awan. Faktanya, lebih dari Apple.

Pada Februari 2014, Microsoft adalah salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia dengan valuasi $300 miliar.

Sepuluh tahun kemudian, valuasi Microsoft meningkat menjadi $3,06 triliun. Microsoft bahkan menjadi perusahaan publik terbesar di dunia. Bahkan lebih dari Apple.

Tapi apa alasannya? Hal ini disebabkan oleh kejelian Satya Nadella untuk berinvestasi pada teknologi baru yang penting dan populer. Dari cloud hingga kecerdasan buatan.

Selama sepuluh tahun memimpin Microsoft, Nadella mendapat banyak pujian. Ketika Steve Ballmer mengambil alih kepemimpinan perusahaan (saat itu saham Microsoft turun 30 persen), Nadella mengubah arah perusahaan untuk fokus pada cloud.

Ini adalah langkah yang tepat, karena saat itu Microsoft tertinggal di segala lini. Dalam hal perangkat keras/smartphone, ia kalah dari Samsung dan iPhone, dalam browser web ia mengalahkan Google dan dalam jejaring sosial ia mengalahkan Facebook.

“Nadella adalah KAMBING di antara para CEO teknologi,” puji Aravind Srinivas, salah satu pendiri dan CEO startup AI, Perplexity. KAMBING artinya yang terhebat sepanjang masa atau yang terhebat sepanjang sejarah.

Membangun dan berkolaborasi secara aktif

Strategi terbaik Nadella adalah fokus pada produk dan berkolaborasi (bahkan dengan lawan). Pada tahun 2023, Microsoft berkolaborasi dengan Oracle dan kedua perusahaan berkolaborasi di bidang cloud.

Pada tahun 2018, Nadella memutuskan untuk membeli forum pengembang Github hanya 20 menit setelah mendengarkan presentasi dari Wakil Presiden Microsoft Nat Friedman. Microsoft mengakuisisi Github senilai $7,5 miliar dan menunjuk Friedman sebagai CEO.

Selain Github, Microsoft juga ingin mengakuisisi LinkedIn, sebuah perusahaan jejaring sosial karyawan. Selain itu, memperkuat divisi gamingnya dengan membeli Mojang, perusahaan induk Minecraft. Hal ini juga termasuk Nuance Communications, yang kini menjadi kontributor utama pendapatan Microsoft.

Baru-baru ini, Nadella mengawasi akuisisi Microsoft senilai $75 miliar terhadap salah satu penerbit game terbesar di dunia, Activision Blizzard.

Di bidang kecerdasan buatan, Nadella tak segan-segan menginvestasikan miliaran dolar di OpenAI. Hasilnya, produk Microsoft kini terintegrasi dengan AI generatif, sehingga perusahaan teknologi tersebut tetap relevan.

Azure, layanan komputasi awan Microsoft dan favorit Nadella, tumbuh 30 persen pada kuartal pertama tahun 2023. Nadella mengubah Azure menjadi produk hebat dan sumber pendapatan besar bagi Microsoft.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *