Brutal Menggempur Gaza, Israel Tercekik Utang Rp697 Triliun

JAKARTA – Perang Israel melawan Hamas menyebabkan utang Israel meningkat dua kali lipat pada tahun lalu. Israel telah mengumpulkan utang sebesar NIS 160 miliar, atau US$43 miliar, atau Rp 697 triliun, pada tahun 2023, setengah dari jumlah sebelum konflik sebesar NIS 81 miliar.

Akuntan Jenderal Yali Rotenberg mengatakan peningkatan utang tahun lalu terlalu besar untuk diserap secara taktis dan strategis.

“Meskipun banyak ketidakpastian dan tantangan, kemampuan untuk meningkatkan utang di pasar lokal dan global, bahkan di masa perang, dalam jumlah besar dan dengan rasio cakupan yang sangat tinggi, menunjukkan tingginya potensi akses pasar Negara Israel,” katanya. . . Yali dilansir Reuters, Senin (22 April 2024).

Total utang mencapai 62,1% dari PDB pada tahun 2023, naik dari 60,5% pada tahun 2022, karena peningkatan tajam dalam pengeluaran perang, dan diperkirakan akan mencapai 67% pada tahun 2024. Bulan lalu, Israel mengumpulkan pinjaman sebesar $8 miliar pada tahun 2024. … Penjualan obligasi tersebut, yang merupakan kampanye internasional pertamanya sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, disambut dengan melonjaknya permintaan bahkan setelah Moody’s menurunkan peringkat kredit Israel untuk pertama kalinya pada bulan Februari.

Pada tahun 2023, pemerintah Israel mengakumulasikan utang sebesar sekitar 116 miliar shekel atau 72% dari total utang dalam negeri, dimana 25% diantaranya dipinjam dari luar negeri dan sisanya berupa utang dalam negeri yang tidak dapat dipasarkan. Akibatnya, utang pemerintah meningkat sebesar 8,7% menjadi NIS 1,13 triliun tahun lalu, sebagian disebabkan oleh inflasi dan suku bunga yang tinggi, menurut kementerian. Rasio biaya bunga terhadap PDB tidak berubah tahun lalu yaitu sebesar 2,4%.

Dengan menurunkan peringkat kredit menjadi A2, Moody’s mengindikasikan risiko politik dan keuangan signifikan yang dihadapi negara tersebut akibat perang dengan Hamas. Anggota parlemen bulan lalu memberikan persetujuan akhir terhadap revisi anggaran negara untuk tahun 2024 yang menambahkan puluhan miliar syikal untuk mendanai perang dengan Hamas, dengan tambahan belanja pertahanan dan kompensasi untuk keluarga dan bisnis yang terkena dampak pertempuran yang sedang berlangsung. Bank of Israel mengatakan dalam sebuah laporan bahwa pengeluaran untuk periode 2023-2024 meningkat sebesar 100 miliar shekel karena biaya perang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *