Disukai Anak Muda, Transaksi QRIS BRI di Warung Mujimin Lebih Praktis

JAKARTA – Di era digital saat ini, semua orang berharap mendapatkan banyak kemudahan dan kecepatan dalam segala hal, termasuk membayar di berbagai tempat.

Masyarakat modern, khususnya Generasi Z (Gen Z) yang lebih melek teknologi, kini lebih memilih menggunakan metode pembayaran yang praktis dan non-tunai, seperti Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) yang kini banyak digunakan di PT Bank Rakyat Indonesia. (BRI Persero) Tbk Agen BRILink.

Sekadar informasi, QRIS merupakan standar kode QR dari Bank Indonesia untuk mengintegrasikan seluruh metode pembayaran nontunai dan menjadikan transaksi pembayaran kode QR lebih mudah, praktis, dan aman. Lalu bagaimana cara menggunakan QRIS?

Merchant wajib membuka rekening atau rekening pada salah satu penyedia QRIS yang disahkan oleh BI saja. Merchant kemudian dapat menerima pembayaran dari masyarakat menggunakan QRIS dari aplikasi apa pun yang disediakan oleh penyedia.

Menyadari kemudahan tersebut, Warung Muzimin di Jalan Duri Utara 2 No 40 B RT 12/ RW 02 Tambora, Jakarta Barat pun tak mau ketinggalan dengan memberikan pembayaran melalui BRI QRIS. Selain menjalankan agen Brilink, warung Mujimin di Pasar Garuda kawasan Duri juga menjual kue, menjual pulsa, rokok, dan barang-barang plastik.

“Saya sudah lama tidak menggunakan QRIS di toko karena rata-rata nasabah BRIlink lebih banyak mengirim uang melalui transfer. Namun sebagai bentuk pelayanan kepada nasabah, saya tetap memberikan sistem pembayaran menggunakan QRIS,” kata Mujimin saat berbincang dengan SindoNews, baru-baru ini. .

Mujimin mengatakan, jumlah pengguna BRI QRIS di tokonya sebagian besar adalah kalangan muda yang sebagian besar menggunakannya untuk menarik uang dan sesekali membeli rokok. “Pengguna QRIS sebagian besar adalah kalangan muda untuk menarik uang,” imbuh pria yang menjadi agen Brilink sejak 2018 itu.

Mujimin mengatakan meski jumlah pengguna QRIS di tokonya terbilang sedikit, namun dari pengakuan banyak pelanggan, QRIS dinilai sangat diperlukan sebagai alternatif metode pembayaran. Apalagi pembayaran dengan QRIS BRI dinilai lebih praktis karena tidak perlu membawa uang tunai. “Dari testimoni banyak pelanggan, pakai QRIS lebih praktis, tidak perlu membawa uang tunai,” kata Mujimin.

Mujimin berharap ke depannya jumlah pengguna BRI QRIS akan semakin meningkat karena ia berencana membuka toko kelontong yang menjual berbagai kebutuhan pokok pada tahun depan. Dengan tersedianya QRIS, pembeli di toko kelontong diharapkan dapat memilih sistem pembayaran saat berbelanja, apakah lebih memilih menggunakan uang tunai atau menggunakan QRIS.

Deni, salah satu pengguna QRIS di warung Mujimin mengaku jarang berbelanja dengan QRIS BRI di warung Mujimin. Namun mereka menganggap transaksi QRIS mudah. Selain itu, sebagai nasabah BRI juga memiliki aplikasi BRIMo yang memudahkan mereka melakukan pembayaran dengan QRIS.

“Jadi kalau saya tidak punya uang tunai atau uang tidak cukup, biasanya saya pakai QRIS,” kata pria berusia 23 tahun itu.

Pemimpin Cabang (Pinca) BRI Kantor Cabang Jakarta (KC) Tanah Abang Totok Siswanto mengatakan, pihaknya terus menggalakkan penggunaan QRIS. Agen BRILink tercatat sebagai pedagang yang paling banyak menggunakan QRIS.

Selain keuangan, selama ini kami telah menyediakan berbagai aplikasi untuk memudahkan transaksi nasabah dan masyarakat, salah satunya melalui QRIS BRI, kata Totok.

Terkait hal tersebut, Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengatakan pada tahun 2023, volume transaksi merchant QRIS BRI akan mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 400%. Artinya QRIS lebih digemari masyarakat, kata Andrijanto

Merujuk situs resmi BRI, jumlah merchant BRI QRIS mencapai 3,7 juta atau meningkat 30% year-on-year (yoy) seiring dengan masifnya serapan merchant BRI QRIS. Tahun ini, akuisisi merchant QRIS BRI diperkirakan akan tumbuh 20% yoy dan volume transaksi diperkirakan tumbuh sekitar 18% yoy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *