Perang Iran-Israel Berlangsung Singkat, Harga Minyak Kembali Melandai

JAKARTA – Harga minyak anjlok di pasar terbuka Asia pada Senin (15/4/2024), setelah pelaku pasar menurunkan premi risiko akibat serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4) yang menurut pemerintah Israel disebabkan oleh perbatasan. persimpangan.

Menurut Reuters, kontrak Brent untuk pengiriman Juni turun 24 sen menjadi $90,21 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei turun 38 sen menjadi $85,28 per barel pada 12.56 GMT.

Serangan tersebut, yang mencakup lebih dari 300 rudal dan drone, merupakan serangan pertama yang dilakukan suatu negara terhadap Israel dalam lebih dari tiga dekade. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai konflik regional besar yang melibatkan pergerakan minyak di Timur Tengah.

Namun serangan tersebut, yang menurut Iran merupakan pembalasan atas serangan terhadap kedutaan besarnya di Damaskus, menimbulkan beberapa kerusakan, karena sistem pertahanan Iron Dome Israel menjatuhkan senjatanya. Israel, yang memerangi militan Hamas yang didukung Iran di Gaza, tidak membenarkan atau menyangkal bahwa mereka menyerang kedutaan tersebut.

Meskipun para pejabat Israel mengatakan pemerintah negara itu pada masa perang mendukung tindakan pembalasan, Amerika Serikat mengatakan mereka tidak akan berpartisipasi dalam serangan apa pun terhadap Iran. Negara-negara besar di dunia, negara-negara Arab lainnya, dan Sekretaris Jenderal PBB menyerukan untuk menahan diri.

“Tampaknya serangan rudal balasan yang dilancarkan Iran terhadap Israel kemarin pagi sudah cukup untuk membalas pembunuhan tentara Iran di Suriah tanpa menimbulkan dampak signifikan yang dapat menimbulkan kekerasan di kawasan ini,” kata Tony Sycamore, analis pasar di IG. Dalam situasi saat ini.

Diketahui, harga minyak menguat pada Jumat (12/4) sebagai antisipasi serangan balasan Iran yang mencapai level tertinggi sejak Oktober. Meskipun kerusakan yang disebabkan oleh Israel terbatas, para analis memperkirakan setidaknya kenaikan harga dalam jangka pendek pada pagi ini.

“Serangan ini merupakan perkembangan yang berbahaya dan belum pernah terjadi sebelumnya di kawasan yang sudah bergejolak,” kata Jorge León, wakil presiden Rystad Energy.

Para analis mengatakan dampak biaya yang signifikan dan bertahan lama akibat ketegangan ini akan memerlukan gangguan produksi, seperti pembatasan pengiriman di Selat Hormuz dekat Iran. Sejauh ini, konflik antara Israel dan Hamas hanya berdampak kecil terhadap sumber daya minyak.

Dia berkata, “Dalam jangka menengah, ketidakstabilan yang terus berlanjut di Timur Tengah dan Eropa berarti risiko keseluruhannya adalah harga minyak mentah akan mencapai $90.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *