JAKARTA – Forum Rektor Universitas Muhammadiyah dan Aysia (FR PTMA) mengkritik Organisasi Kerjasama Islam (IHT), Rabitha Alam, negara-negara Islam dan Arab. Tiga di antaranya diyakini membenarkan agresi militer Israel terhadap Palestina.
Kritik tersebut diungkapkan Wakil Rektor II Uhamka Desvian Bandarsyah saat membacakan sikap FR PTMA saat aksi solidaritas serentak di 172 kampus binaan FKPI Uhamka, Jakarta Timur, Selasa (7/5/20) oleh FR PTMA.
“Kami mengutuk OKI, Rabitha Alam Islami dan negara-negara Arab karena bertindak lemah dan membiarkan Israel melakukan serangan dan pembunuhan secara bebas demi kepentingan internalnya,” kata Desvian.
Tak hanya itu, Desvian meminta pemerintah Indonesia tidak mempertimbangkan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
“Kami meminta pemerintah Indonesia untuk tidak membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan genosida Israel, apalagi mengambil langkah politik,” ujarnya.
Ia mengingatkan, konstitusi Indonesia wajib menolak kolonialisme. Selain itu, menurutnya, hubungan Indonesia dengan Israel memiliki dimensi sejarah yang panjang.
“Kami meminta pemerintah Indonesia memperkuat diplomasi dengan negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat,” jelas Desvian.
Selain itu, Desvian mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian dan dukungan penuh terhadap warga Palestina yang menjadi korban agresi militer Israel. Ia meminta masyarakat ikut serta memberikan dukungan moril dan material kepada rakyat Palestina.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel-Palestina dengan tetap memberikan dukungan spiritual, material, dan moral terhadap perjuangan rakyat Palestina,” ujarnya.
