Ilmuwan Ungkap Ritual Suku Maya di Lapangan Bola saat Bertanding

LIMA – Sebuah penemuan baru yang menarik di Meksiko mengungkap bagaimana suku Maya kuno menggunakan tanaman psikedelik dalam ritual untuk memberkati lapangan sepak bola mereka.

Seperti dilansir Science Alert, hal ini menunjukkan pentingnya peran permainan dan ritual dalam budaya Maya.

Penggalian di Yaxnohcah, sebuah kota Maya kuno di Campeche, Meksiko, telah mengungkap sebuah lapangan sepak bola yang terkubur di bawah sebuah alun-alun.

Di bawah lapangan, para arkeolog menemukan sisa-sisa tanaman yang digunakan dalam upacara, termasuk beberapa tanaman yang memiliki efek psikedelik.

Penemuan tumbuhan psikedelik ini merupakan yang pertama dalam konteks suku Maya. Para arkeolog percaya bahwa tanaman ini digunakan dalam ritual untuk memberkati lapangan sepak bola dan meminta perlindungan para dewa. Ritual ini bisa saja dilakukan selama pembangunan stadion sepak bola atau sebagai bagian dari perayaan rutin yang diadakan di sana.

Penggunaan tanaman psikedelik dalam ritual keagamaan adalah hal biasa di banyak kebudayaan kuno. Tanaman ini sering digunakan untuk menginduksi keadaan trance, memungkinkan partisipannya berkomunikasi dengan dunia roh atau menerima penglihatan spiritual.

Penemuan di Yaxnohcah memberikan wawasan baru tentang keyakinan dan praktik keagamaan Maya. Hal ini menunjukkan bahwa mereka menganggap permainan dan ritual sebagai cara penting untuk berkomunikasi dengan para dewa dan menjamin kebahagiaan dalam komunitas mereka.

Selain penemuan tumbuhan psikedelik, para arkeolog juga menemukan bukti penggunaan dupa dan zat lain dalam praktik tersebut.

Penemuan ini menunjukkan bahwa kebudayaan ini mungkin merupakan fenomena yang kompleks dan luas yang melibatkan berbagai unsur.

Secara keseluruhan, temuan di Yaxnohcah memberikan gambaran menarik tentang bagaimana bangsa Maya kuno memandang olahraga dan budaya.

Hal ini menunjukkan bahwa kedua kegiatan tersebut berkaitan erat dengan budaya mereka dan berperan penting dalam hubungan mereka dengan dunia spiritual.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *