Jajaki KUB, Bank Jatim dan Bank Banten Tandatangani NDA

SURABAYA – PT Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) dan PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Bank Banten) telah menandatangani perjanjian kerahasiaan (NDA) antara kedua pihak.

NDA tersebut ditandatangani oleh Chief Financial Officer for Finance and Global Services Jatim Edi Masrianto dan CEO Bank Banten Bambang Widyatmoko, dan dihadiri oleh SEVP Network & Services Bank Jatim Revi Adiana Silawati di kantor pusat bank tersebut. .

Edi Masrianto, Direktur Keuangan, Treasury, dan Layanan Global Bank Jatim, mengatakan langkah tersebut merupakan salah satu dari beberapa kegiatan yang sebelumnya telah dilakukan secara erat oleh Bank Jatim dan Bank Banten terkait pembentukan Kelompok Usaha Perbankan (KUB).

“Semangat KUB adalah semangat gotong royong untuk bekerja bersama. Oleh karena itu, kami berharap penandatanganan NDA ini dapat menjadi bagian dari penguatan kerja sama tersebut, ujarnya, Jumat (03/05/2024).

Ia juga menegaskan Banka Jatim siap menjalin kerja sama bisnis dengan Bank Banten di berbagai bidang. Mulai dari sumber daya manusia, teknologi hingga proses bisnis. Optimisme tersebut bukan tanpa alasan.

Bank Jatim telah memiliki pengalaman dalam proses KUB dengan Bank NTB Syariah dan Bank Lampung. Oleh karena itu, Bank Jatim meyakini penjajakan KUB bersama Bank Banten dapat membawa keuntungan dan manfaat bagi kedua belah pihak.

Pendukung utama operasional Bank Jatim adalah layanan brand digital JCONNECT. Pada kuartal I tahun 2024, JConnect Mobile akan memiliki 677.362 pengguna. Jumlahnya meningkat 25,77 persen (YoY). Sementara transaksi lebih kecil tercatat Rp4,9 triliun atau naik 66,6 persen (year-on-year).

JConnect QRIS perseroan kemudian menjangkau 151.404 pengguna, naik 113,74 persen (YoY), dari Rp126,43 miliar atau 173,84 persen (YoY).

Jumlahnya tidak cukup di sana. Untuk meningkatkan layanan perbankan pada wilayah potensi bisnis yang luas, BJTM juga mengoptimalkan layanan melalui agen Jawa Timur. Jumlah agen Jatim berhasil meningkat 137,28% (year-on-year) menjadi 8.815 pengguna dengan transaksi Rp 18,78 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini.

“Dengan pengalaman kami mengembangkan perbankan digital, bisa bermanfaat bagi Banten untuk mengadopsi teknologi yang kami buat,” jelasnya.

Di sisi lain, perusahaan sangat berhasil meraih hasil yang sangat positif di berbagai bidang. Pada kuartal I 2024, aset BJTM meningkat 4,37% (y/y) atau senilai Rp100,8 miliar dengan peningkatan aset produktivitas memberikan kontribusi signifikan.

Penyaluran kredit meningkat sebesar 18,76 persen (y-o-y), pengelolaan DPK meningkat sebesar 2,34 persen (y-o-y), dengan kontribusi terbesar adalah tabungan sebesar 13,06 persen (y-o-y) dan pengelolaan aset memimpin peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 6,44% (year-on-year ).

“Dengan sejarah dan pengalaman baik yang kami miliki, kami yakin KUB Bank Jatim dan Bank Banten akan memberikan dampak positif bagi nasabah,” kata Keduanya.

Edi mengatakan, survei KUB antara Bank Jatim dan Bank Banten memang memiliki banyak tujuan. Antara lain meningkatkan literasi keuangan masyarakat di wilayahnya melalui program kerjasama Bank Jatim dan Bank Banten. Tidak terbatas pada produk dana, namun juga produk keuangan dan layanan perbankan lainnya.

Oleh karena itu, manajemen berharap rencana KUB antara Bank Jatim dan Bank Banten dapat menjadi upaya memperkuat ketahanan dan struktur daya saing industri perbankan agar nantinya dapat mencapai tingkat efisien menuju volume perekonomian yang tinggi dan menjadi BPD yang berdaya saing. Dalam skala lokal. “Dengan begitu, ke depan kita mampu mendorong pembangunan dan perekonomian di daerah kita dan skala nasional,” tegas Edi.

Chief Operating Officer Bank Banten Bambang Widyatmoko juga menjelaskan potensi pengembangan bisnis Bank Banten sangat besar. Salah satunya adalah di bidang perkreditan. Pasalnya, di Pemerintahan Provinsi Banteay Meanchey saja terdapat 8.926 PNS dan 1.620 PNS.

Berdasarkan data pemerintah, terdapat 5.247 debitur dan 3.679 non-debitur. Saat itu, menurut PPPK, jumlah debitur hanya 485 orang. Sisanya tidak punya tempat untuk memberikan kredit. “Jadi Bank Banten mempunyai potensi pembiayaan kredit yang sangat besar. Jumlah sekolah Islam di Banten pun tidak sedikit. Terdapat 6.302 sekolah pelatihan Islam dan 429.550 siswa pelatihan Islam. “Jadi mungkin kita bisa bekerja sama dalam pinjaman mahasiswa,” katanya.

Pada tahun 2023, Bank Banten akan memiliki produk dan layanan reguler, seperti pembiayaan kredit untuk ASN dan pensiunan. Kemudian pada tahun 2023 kembali diperkenalkan produk kredit komersial baru yang fokus pada pembiayaan proyek barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten.

Apalagi simpanan DPK dan tabungan giro kami tetap sederhana, kata Banten.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *