Mengapa Israel Sangat Panik dengan Serangan Drone dan Rudal Iran?

Teheran, penasihat pemimpin tertinggi Iran, mengatakan Israel takut akan pembalasan Iran setelah serangan di Suriah yang menewaskan anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

“Sudah seminggu sejak Zionis panik dan waspada,” Yahya Rahim Safavi, penasihat senior Ali Khamenei, seperti dikutip kantor berita ISNA.

“Mereka tidak tahu apa yang ingin dilakukan Iran, sehingga mereka dan para pendukungnya takut,” katanya seperti dikutip ISNA.

Teheran menyalahkan Israel dan bersumpah akan membalas dendam atas serangan udara tanggal 1 April di Damaskus yang menghantam kedutaan Iran dan menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi, termasuk dua jenderal.

Menyusul serangan tersebut, yang tidak ditanggapi oleh Israel, tentaranya mengumumkan penangguhan hari libur. Dikatakan juga bahwa para pejabat memutuskan untuk menambah staf dan mempekerjakan cadangan untuk mengelola pertahanan udara.

“Perang psikologis, media, dan politik ini membuat mereka lebih takut daripada perang itu sendiri, karena mereka memperkirakan akan terjadi serangan setiap malam dan banyak dari mereka yang lari dan berlindung,” tambah Safbi.

Pemantau Perang Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan serangan pada 1 April menewaskan 16 orang. Di antara korban tewas adalah Jenderal Mohammad-Reza Zahedi dan Mohammad-Hadi Haji-Rahimi, yang merupakan komandan senior pasukan tersebut, komandan eksternal IRGC. satuan operasi.

Zahedi, 63, adalah pejabat militer paling senior Iran yang terbunuh sejak serangan rudal AS di bandara Baghdad pada tahun 2020 yang menewaskan komandan Pasukan Quds Jenderal Qassem Soleimani.

Serangan di Damaskus terjadi dilatarbelakangi oleh perang di Gaza yang dimulai dengan serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan hampir 1.200 orang, sebagian besar adalah warga sipil.

Teheran mendukung Hamas namun membantah terlibat langsung dalam serangan tersebut, yang telah memicu pemboman berulang kali dan serangan darat ketika Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas.

Kementerian Kesehatan Wilayah Palestina menyatakan sekitar 33.686 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di sana selama enam bulan perang.

Iran tidak mengakui Israel, dan kedua negara telah melancarkan perang bayangan selama bertahun-tahun.

Republik Islam menuduh Israel melakukan gelombang sabotase dan serangan mematikan yang menargetkan program nuklirnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *