Rusia Murka AS Veto Langkah Palestina Jadi Negara Anggota PBB: Sejarah Tak Akan Maafkan Anda!

New York: Amerika Serikat (AS) telah menunjukkan sikap yang benar terhadap Palestina dengan menghalangi rekomendasi untuk memasukkan negara tersebut ke PBB.

Menurut Vasily Nebenzia, perwakilan tetap Rusia pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, Palestina tidak punya hak atas negaranya sendiri bagi Washington.

Inti dari pertanyaannya sederhana: apakah Palestina layak menjadi bagian dari keluarga dunia, untuk berpartisipasi penuh dalam semua keputusan kehidupan internasional, kata Nebenzia.

“Dengan menggunakan hak veto untuk kelima kalinya sejak dimulainya konflik di Gaza, mereka (AS) sekali lagi menunjukkan sikap mereka yang sebenarnya terhadap Palestina. Bagi Washington, mereka (Palestina) tidak pantas mendapatkan negaranya.” Apakah itu. Hanya hambatan dalam mencapai kepentingan Israel,” tegas perwakilan Rusia.

Duta Besar Rusia mengatakan bahwa memveto resolusi yang diusulkan Amerika Serikat mengenai keanggotaan penuh Palestina di PBB adalah upaya gagal untuk mengubah jalannya sejarah.

“Penggunaan hak veto oleh delegasi AS saat ini merupakan upaya gagal untuk menghentikan jalannya sejarah yang tidak dapat dihindari.” Hasil pemungutan suara, di mana Washington hampir terisolasi sepenuhnya, telah membuktikan hal ini,” tegas Nebenzia.

Namun, sejarah tidak akan memaafkan Amerika Serikat atas tindakannya, menurut para diplomat.

“Negara ini tidak pantas mendapatkan kekuasaan yang besar. Dan sejarah tidak akan memaafkan Anda atas hal itu,” kata Nibanzia, yang bersikeras agar AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB untuk mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB.

Sebelumnya pada hari Kamis, Dewan Keamanan PBB bertemu dan membahas usulan resolusi mengenai keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Amerika Serikat, anggota tetap Dewan Keamanan PBB, memberikan hak veto untuk menolak menyetujui usulan resolusi.

Amerika Serikat adalah pemasok utama senjata yang telah digunakan Israel untuk membunuh hampir 34.000 warga Palestina di Jalur Gaza sejak Oktober.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *