Spesifikasi Rudal Hanud Chiron, Sistem Rudal Korea Selatan yang Akan Merambah Pasar Eropa

Seoul – Rudal Hanud Sirong merupakan rudal buatan Korea Selatan yang saat ini hanya diekspor ke Indonesia. Namun baru-baru ini muncul kabar bahwa Rumania tertarik untuk memperoleh sistem rudal tersebut.

Keinginan Rumania untuk mengimpor senjata dari Seoul tidak lepas dari eratnya hubungan kedua negara. Diketahui, perjanjian kerja sama telah ditandatangani untuk penjualan Redbuck Infantry Fighting Vehicle (IFV), self-propelled howitzer K9 Thunder, dan rudal jarak menengah Hunud.

Rudal Hanud Sirong awalnya dikembangkan dan diluncurkan pada tahun 1995 untuk melindungi militer Korea Selatan di wilayah depan. Rudal LIG Nex1 memasuki produksi massal pada tahun 2004 dan menjalani pengujian yang diperpanjang pada awal tahun 2005.

Spesifikasi Rudal Hanud Chiron

Rudal Hanud Shillong yang lebih dikenal dengan nama KP-SAM ini dikatakan sangat mirip dengan rudal Mistral yang diproduksi oleh MBDA dan Saab RBS-70, yaitu dibawa dengan tripod.

Rudal Negeri Ginseng ini merupakan salah satu rudal generasi terbaru di kelasnya yang dikembangkan oleh lembaga penelitian LIG Next1 (anak perusahaan LG Corporation) selama lebih dari delapan tahun.

Chiron memiliki berat sekitar 14,4 kg, dan peluncur serta misilnya memiliki berat total 24,3 kg. Meskipun dapat dioperasikan dengan digendong di bahu, akan lebih efisien jika dipasang pada tripod dan dilepaskan untuk menjaga kestabilan saat memotret.

Dengan dukungan motor roket padat, Chiron dapat melacak target dengan kecepatan 700 meter per detik (setara dengan Mach 2,4).

Mengingat sebutan VSHORAD, rudal ini memiliki jangkauan terbatas hanya 7.000 meter dan jangkauan ketinggian peluncuran maksimum 3.500 meter.

Sistem rudal ini beroperasi dengan panduan inframerah dalam mode ganda (IR/UV), yang membuatnya sangat tahan terhadap gangguan.

KP-SAM juga dilengkapi dengan interogator IFF (Identification Friend or Foe) yang dilengkapi dengan sistem panduan radar. LIG Nex1 mengklaim bahwa diperlukan waktu kurang dari 3 detik sejak sistem Chiron dipicu hingga menyala.

Sistem Chiron menerima informasi dari sistem sensor dan mengirimkan informasi tentang lokasi dan status rudal dari perangkat GPS yang tertanam di dalam rudal ke TDR (Target Data Receiver).

Mekanismenya, ketika rudal mendekati jarak 1,5 meter dari sasaran, hulu ledak seberat 2,5 kg akan meledak secara otomatis, menghamburkan 720 fragmen energi kinetik yang mengoyak badan dan mesin helikopter atau pesawat sasaran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *