Tantangan Sarjana Ekonomi Makin Berat, Ini Tips dari Ketua ISEI Surabaya

Surabaya – Koordinator Jawa Timur Sonny Harsono, presiden Institut Ekonomi Indonesia (ISEI) cabang Surabaya, menunjukkan status lulusan ilmu ekonomi beberapa tahun terakhir.

Penugasan (assignment) berat di ISEI Cabang Surabaya pada Jumat (3/3). Sebab permasalahan lulusan ekonomi berbeda dengan sebelumnya. 5/2024).

Menurutnya, persoalan ini patut menjadi perhatian para ekonom karena dunia kerja lebih mengutamakan praktik dibandingkan ide. “Keterampilan praktis lebih penting dibandingkan akademik,” imbuhnya. Namun konsepnya tetap penting, begitu pula perannya. “

Oleh karena itu model pembelajaran ini banyak digunakan di beberapa perguruan tinggi. Soni juga mengatakan, lulusan ilmu ekonomi kini banyak yang beralih ke kegiatan praktis dan praktis. Selain itu, era digital memberikan dampak yang signifikan terhadap lulusan bisnis, khususnya di bidang keuangan dan pemasaran.

Soni menambahkan, ISEI Surabaya telah berupaya keras membekali lulusan ilmu ekonomi sebelum terjun ke dunia kerja melalui Ikatan Guru Surabaya. Salah satu caranya adalah dengan membuat kurikulum atau pembelajaran bersama yang mengintegrasikan kursus atau kursus.

Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi lulusan ekonomi di era kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, AI ibarat pedang bermata dua. Ini dapat membantu jika digunakan dengan benar. Namun di sisi lain, jika disalahgunakan justru dapat menimbulkan dampak negatif karena dapat mengeksploitasi orang. Artinya kita sudah dijajah mereka dan kita tidak bisa berpikir, katanya.

Menurut Sony, AI adalah inovasi yang tidak bisa dihindari dan kita harus beradaptasi dengannya. “Kita harus memanfaatkannya,” jelasnya. Di kampus, AI juga digunakan untuk merancang mata kuliah atau mata kuliah. meliputi penyusunan tesis, disertasi dan buku.

Ia mengatakan, penyederhanaan AI tidak boleh terus menerus membuat siswa tidak puas. Tugas dapat diselesaikan dengan mudah oleh AI. “Terkadang siswa tidak memahami tugas yang mereka kerjakan karena yang mengerjakannya adalah AI,” tambahnya.

Sementara itu, Dekan Akademisi UWKS Kristine mengatakan AI sangat berguna. “Tergantung bagaimana cara menggunakannya, tergantung orangnya,” ujarnya.

Ia tidak yakin keberadaan AI akan mengurangi atau menggantikan peran lulusan ekonomi dalam karir seperti akuntansi dan pemasaran. “Industri-industri ini masih ada dan tidak bisa tergantikan,” tutupnya. Faktanya, AI digunakan untuk menambah data.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *