JAKARTA – Rusia akan mencari cara untuk mengatasi pembatasan ekspor gasnya di Moskow. Hal itu diumumkan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Sabtu (27/4). Menurut sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya, kelompok Etopa sedang mempersiapkan 14 paket sanksi terkait Ukraina yang mengusulkan embargo terhadap LNG Rusia, yang sejauh ini belum menjadi sasaran embargo tersebut.
Langkah-langkah baru tersebut diperkirakan mencakup larangan pengiriman di dalam blok tersebut dan pelaksanaan tiga proyek LNG Rusia. Peskov menekankan bahwa pembatasan apa pun terhadap gas Rusia dan upaya untuk mengecualikan negara tersebut dari pasar energi akan menyebabkan harga gas yang lebih tinggi bagi konsumen UE.
Dikutip dari Peskov, Russia Today, Senin (29/4/2024).
Dia menekankan bahwa pengguna akhir, khususnya sektor industri UE, akan menanggung akibat yang lebih tinggi. Dia berjanji bahwa Rusia akan menemukan cara untuk mengatasi masalah ilegal ini, dan dia mengecam sanksi tersebut sebagai persaingan tidak sehat dan ilegal.
Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billström mengumumkan rencana untuk memperluas pembatasan LNG Rusia dalam paket sanksi berikutnya dari blok tersebut.
Tahun lalu, Brussel menyetujui langkah-langkah yang memungkinkan negara-negara anggotanya secara sukarela memblokir gas Rusia, meskipun sebagian besar aliran yang berlanjut terikat pada kontrak jangka panjang.
Negara-negara anggota UE masih bergantung pada Rusia untuk pasokan gas alam. Impor dari negara-negara yang diembargo ini menyumbang sekitar 40% dari permintaan UE sebelum dimulainya kampanye anti-Ukraina oleh Moskow.
Awal bulan ini, kantor berita Reuters melaporkan bahwa peningkatan ekspor LNG dari luar negeri meningkatkan pangsa pasokan gas alam Rusia ke Eropa menjadi sekitar 15%. Dilaporkan bahwa Rusia mengirimkan lebih dari 15,6 juta ton LNG ke pelabuhan UE tahun lalu, meningkat sedikit dibandingkan tahun 2022 dan melonjak 37,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
