Upaya Pemerintah Cegah Dampak Konflik Timur Tengah Diapresiasi

JAKARTA – Anggota Komisi I DPR Cristina Arjani memuji upaya pemerintah dalam mengantisipasi dan menyikapi dampak konflik Timur Tengah terhadap situasi negara. Politisi Partai Golkar ini menilai Indonesia semakin menunjukkan diri sebagai negara damai.

“Upaya diplomasi dan deeskalasi yang dilakukan pemerintah saat ini sudah memadai. “Himbauan kepada para pihak secara langsung melalui Indonesia dan organisasi internasional untuk bersabar menunjukkan bahwa kita prihatin dan khawatir dengan konflik dan ancaman yang sedang berlangsung,” kata Christina, Kamis (18/4/2024).

Indonesia, kata Christina, tidak pernah menerima kekerasan sebagai cara menyelesaikan masalah dan selalu mencari perdamaian sebagai jalan keluarnya. Ia mengatakan, ke depan penyelesaian konflik perlu dilakukan dengan menggunakan peran mediator.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa PBB tidak mampu melakukan perang lagi. Dampak perang di Ukraina dan Rusia, serta konflik di Gaza, mengkhawatirkan dunia internasional.

“Kami memahami sepenuhnya bahwa tidak ada pihak yang diuntungkan dari situasi yang memanas di kawasan ini, sehingga penting untuk menjaga pengendalian diri di antara pihak-pihak yang berkonflik,” tambahnya.

Selain upaya diplomasi, ia melihat pemerintah mempersiapkan serangkaian langkah terukur untuk menanggapi dampak ekonomi dari konflik tersebut. “Tentu tidak kalah pentingnya jika kita memperhitungkan kenaikan harga minyak akan berdampak pada peningkatan subsidi dan kompensasi BBM dan gas,” ujarnya.

Pada Selasa, 16 April 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas dengan para menteri membahas serangan Iran terhadap Israel. Usai pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia terus mendorong deeskalasi dan pengendalian diri yang dilakukan negara-negara yang terlibat konflik Timur Tengah.

Retno menerapkan komunikasi intensif dengan para pemimpin dunia. “Kami menyampaikan dua hal dalam semua komunikasi. Dengan pihak-pihak yang terlibat langsung, kami mohon kesabaran dan deeskalasi,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto menjelaskan pemerintah fokus pada kebijakan yang mendukung sektor riil dan menstabilkan nilai tukar untuk mengurangi dampak impor dalam menghadapi gejolak ekonomi global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *