Waspada! Bahaya Kompor Gas Setara Asap Rokok

JAKARTA – Penggunaan kompor gas sehari-hari terbukti sama berbahayanya dengan asap rokok. Hal tersebut terungkap dalam penelitian Profesor Rob Jackson dari Stanford University yang mempublikasikan penelitiannya di jurnal Environmental Science and Technology.

Penelitiannya menunjukkan bahwa zat mudah menguap yang dikeluarkan kompor gas mungkin lebih berbahaya dibandingkan asap rokok. Temuan yang meresahkan ini telah memicu perdebatan yang lebih luas mengenai keamanan kompor gas di rumah.

Pada Jumat (26 April 2024), Essanews memberitakan bahwa tim peneliti yang dipimpin Jackson menemukan bahwa tungku gas melepaskan benzena dalam jumlah besar, bahan kimia berbahaya yang diketahui meningkatkan risiko leukemia dan kanker darah lainnya. Tingkat benzena yang dihasilkan oleh tungku gas mungkin melebihi tingkat benzena yang dihasilkan di lingkungan yang terkena dampak asap rokok atau kebakaran hutan.

Dampak dari penemuan tersebut cukup besar, sehingga Jackson segera mengeluarkan kompor gas dari rumahnya. Kesadaran akan paparan harian terhadap meningkatnya tingkat polusi di rumahnya memotivasi keputusan ini. Tindakan pribadi peneliti ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran dan mengubah cara berpikir kita tentang peralatan rumah tangga.

Studi ini juga menyoroti bahwa produksi benzena tidak terbatas pada sumber yang jelas seperti asap rokok atau kebakaran lingkungan, namun juga dapat berasal dari aktivitas sehari-hari seperti memasak. Sebuah penelitian terhadap 87 rumah di California dan Colorado menemukan bahwa sekitar 30% rumah memiliki konsentrasi benzena yang lebih tinggi dari tungku gas dibandingkan dari perokok pasif.

Dampak terhadap keamanan rumah

Masalah ini tidak hanya berdampak pada dapur saja, namun juga berdampak pada seluruh rumah. Penelitian menunjukkan bahwa benzena tidak terbatas pada area memasak saja; Virus ini menyebar ke seluruh rumah, menetap di kamar tidur dan ruang keluarga lainnya, terutama di ruangan yang berventilasi buruk. Penelitian menunjukkan bahwa baik usia tungku maupun merek tidak berdampak signifikan terhadap emisi benzena.

Baca juga: Paparan asap rokok menyebabkan sejumlah penyakit mengerikan

Namun, laporan tersebut menunjukkan bahwa meskipun ventilasi yang efektif dapat mengurangi paparan, tidak semua sistem mampu melakukan tugasnya, dan beberapa sistem mensirkulasikan kembali udara yang terkontaminasi ke dalam rumah.

Pengaturan ini sangat penting dalam kasus pemindahan instalasi gas dari bangunan. Meskipun ada penolakan dari industri bahan bakar fosil, bukti menunjukkan bahwa kompor listrik dan kompor induksi jauh lebih aman karena menghasilkan kadar benzena yang jauh lebih rendah, jika ada. Penelitian sebelumnya telah menghubungkan penggunaan kompor gas dengan masalah pernapasan, termasuk tingginya angka asma pada anak-anak di AS.

MG/Maulana Kusumadewa Iskandar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *