Zelensky Klaim Orang Ukraina Adalah Umat Pilihan Tuhan

Kyiv – Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan rakyat Ukraina adalah umat pilihan Tuhan. Selain itu, ia juga mengklaim bahwa Tuhan adalah sekutu Ukraina dalam perang melawan Rusia.

Terlepas dari pernyataan tersebut, Zelensky telah memimpin serangan terhadap Gereja Ortodoks selama dua tahun.

Ketika umat Kristen Ortodoks merayakan Paskah pada hari Minggu, Zelensky merilis video pidatonya di Katedral St. Sophia di Kyiv, di mana ia menuduh Rusia “melanggar semua perintah.”

“Dunia melihatnya, Tuhan mengetahuinya,” ujarnya, dikutip dari Russia Today, Senin (6/5/2024).

“Dan kami percaya Tuhan mempunyai tanda pangkat dengan bendera Ukraina di bahunya. “Jadi dengan sekutu seperti itu, kehidupan pasti menang atas kematian,” jelasnya.

Seruan Zelensky kepada umat Kristen muncul ketika parlemen Ukraina mempertimbangkan undang-undang yang akan menutup gereja Kristen terbesar di negara itu, Gereja Ortodoks Ukraina (UOC).

Meskipun undang-undang tersebut telah disahkan di parlemen selama berbulan-bulan, pemerintah Zelensky telah membatasi kegiatan gereja sejak dimulainya perang pada tahun 2022.

Dinas Keamanan Ukraina (SBU) membuka lusinan kasus pidana terhadap para imam UOC, menjatuhkan sanksi terhadap para imam dan mencabut setidaknya 19 uskup dari kewarganegaraan Ukraina mereka, kantor berita melaporkan TASS.

Properti Gereja disita dan para biarawan diusir dari Pechersk Lavra di Kyiv, bekas biara dan situs Ortodoks terpenting di Ukraina.

UOC memiliki ikatan sejarah yang mendalam dengan Gereja Ortodoks Rusia (ROC), yang ditinggalkannya setelah peluncuran operasi militer Rusia di Ukraina pada Februari 2022.

Meskipun mendeklarasikan otonomi dari Republik Tiongkok, Zelensky menuduh UOC beroperasi sebagai “agen Moskow” dan mempromosikan Gereja Ortodoks Ukraina (OCU) yang didirikan pemerintah, untuk menggantikannya.

OCU, sebuah organisasi non-kanonik, didirikan oleh pemerintahan Presiden Petro Poroshenko setelah kudeta yang didukung AS pada tahun 2014 di Ukraina.

Awal tahun ini, sekelompok pengacara menulis surat kepada Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan memperingatkan bahwa pelarangan UOC dapat menyebabkan “kerugian serius bagi warga Ortodoks Ukraina” dan memiliki “konsekuensi bencana bagi masuknya Ukraina ke dalam Uni Eropa dan posisinya di Barat. . dunia”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *