Zelensky Klaim Tuhan Sekutu Ukraina, Rusia: Dia Overdosis Obat

Rusia mengejek Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky karena mengatakan bahwa Tuhan adalah sekutu Kiev dalam perang melawan Moskow.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan Zelensky sepertinya sudah kehilangan kontak dengan kenyataan. Zakharova juga menyebut pemimpin Kyiv sebagai pecandu narkoba.

Pada hari Minggu, ketika umat Kristen Ortodoks merayakan Paskah, Zelensky membuat pidato video yang menuduh Moskow “melanggar semua perintah” dan menyatakan bahwa “Tuhan mengetahuinya.”

“Kami percaya bahwa Tuhan… mengenakan tanda pangkat dengan bendera Ukraina di pundaknya,” kata Zelensky dalam pidatonya, mengacu pada kekuatan yang lebih tinggi sebagai sekutu Kiev, yang menjamin kemenangan atas ketidakstabilan di Ukraina.

Zakharova mencemooh kata-kata ini. “Itu terkait dengan overdosis obat,” ujarnya kepada Russia Today, Senin (6/5/2024).

“Tanda pangkat di bahu Tuhan sama dengan ritual kuno Ukraina yang mereka praktikkan di Mesopotamia ketika mereka menemukan Amerika,” kata Zakharova, tampaknya merujuk pada beberapa meme internet yang mengejek kisah asal usul Kiev. Kebangsaan Ukraina.

Komentar Zelensky muncul ketika serangan Rusia terus menarik pasukan Ukraina dari Donbas.

Pada hari Minggu, Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi bahwa pasukan Moskow telah merebut desa Ocheretino di utara Republik Rakyat Donetsk, yang merupakan pusat logistik utama pasukan Kiev.

Pada bulan Februari, pasukan Moskow merebut kota strategis Avdiyivka di Donbass dan sejak itu bergerak ke arah barat, merebut beberapa pemukiman kecil di wilayah tersebut.

Pada bulan April, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa tentara Moskow memegang kendali penuh atas inisiatif konflik tersebut dan terus memukul mundur tentara Kiev.

Awal pekan ini, ia memperkirakan Angkatan Bersenjata Ukraina akan kehilangan 111.000 anggota pada tahun ini saja.

Panglima militer Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi, mengatakan kepada pendukungnya di Kiev bulan itu bahwa angkatan bersenjata negaranya menghadapi “situasi operasional dan strategis yang sulit dan bisa menjadi lebih buruk.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *