Cerita Aulia Ayub, Wisudawan Termuda dan Tercepat Program Spesialis UGM dengan IPK Sempurna

YOGYAKARTA – Mahasiswa UGM Aulia Ayub lulus termuda dan tercepat pada program Peminatan dan meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna sebesar 4,00.

Aulia mampu menyelesaikan pendidikan dasarnya di Universitas Gadjah Mada (UGM) hanya dalam waktu 2 tahun 6 bulan. Umumnya rata-rata masa pelatihan program peminatan adalah 4 tahun 2 bulan.

Pria berusia 27 tahun ini lulus dalam usia 27 tahun 6 bulan 9 hari dan menjadi mahasiswa spesialis termuda di Fakultas Kedokteran Gigi UGM, serta berhasil menyandang gelar dokter spesialis Ortodonti.

Padahal, rata-rata usia peserta didik pendidikan luar biasa pada periode ini adalah 34 tahun 6 bulan 16 hari.

Baca juga: Giselle Hage, 19 Tahun, Lulusan Termuda ITS dengan IPK 3,71

Aulia mengaku terkejut menerima predikat SMA termuda dan tercepat. Alasannya, ia ingin menyelesaikan tepat waktu dalam waktu tiga tahun, bukannya cepat menetap.

Anak sulung dari tiga bersaudara yang bercerita tentang kesuksesan yang diraihnya dengan IPK 4,00 ini, selalu tepat waktu dan berusaha melakukan segalanya dengan sempurna selama masa kuliahnya.

Aulia mengaku sangat bersyukur memiliki manajer dan mentor yang selalu membimbingnya untuk tetap konsisten dan memberikan yang terbaik dalam segala hal.

Baca Juga: Daftar Wisudawan dengan IPK Tertinggi dan Wisudawan ITB Terendah pada Wisuda Oktober 2023

Bagi Aulia, perilaku yang tertib, kerjasama dengan semua orang, dan budi pekerti yang baik akan membawa kebaikan kembali kepada diri sendiri. “Setiap permasalahan yang ada akan mudah diselesaikan bersama-sama,” ujarnya mengutip website UGM, Kamis (1/5/2024).

Namun yang tidak penting, menurut Aulia, guru mendukung siswa dan selalu mengevaluasi setiap pekerjaan dan tugas yang diberikan. “Semua pelatih sangat peduli dengan kami dan sangat berdedikasi pada timbangan, terus mengevaluasi masalah yang kami hadapi,” ujarnya.

Selain itu, Aulia mengaku beruntung bisa menerima pasien sendi, sehingga menjadi salah satu alasan ia bisa menyelesaikan pelatihannya. “Kerja sama yang baik dari seluruh pasien sangat kompatibel mendukung proses pengobatan yang baik dan sukses,” ujarnya.

Aulia mengaku memilih Program Diklat Dokter Spesialis FKG UGM karena ingin mendapatkan pelatihan kedokteran gigi spesialis ortodontik yang berkualitas sesuai standar yang ditetapkan World Federation of Orthodontics (WFO) dan Akademi Ortodonti Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *