Hakim Enny Nurbaningsih Diharapkan Jadi Dewi Themis di Putusan Sengketa Pilpres

JAKARTA – Hakim Konstitusi Ani Norveningsia diharapkan menjadi Themis atau Dewi Keadilan dalam putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilpres 2024. Anggota Knesset itu dijadwalkan membacakan putusan perselisihan hasil pemilihan presiden (PHPU) 2024 pada Senin, 22 April.

Dosen sekaligus pengacara lulusan Fakultas Hukum Universitas Warwick, Inggris, TM Luthfi Yazid menilai Prof Ani Norveningsia punya peran penting dalam putusan Mahkamah Konstitusi terkait pemilu presiden 2024, sebagai satu-satunya hakim perempuan.

Kenapa Prof Me? Karena beliau satu-satunya hakim Mahkamah Konstitusi saat ini yang mempunyai peranan sangat penting, apalagi pada tanggal 22 April 2024 terkait kontroversi pilpres yang akan diputus, kata Lutfi kepada wartawan, Sabtu (4/4). /20/2024).

Meski merupakan lulusan Fakultas Hukum UGM, Lotfi mengaku tidak pernah diajar langsung oleh Prof Ani. Meski begitu, Lotfi mengaku tetap mengagumi Ani yang karirnya melejit setelah lulus dari Fakultas Hukum UGM.

Sebagai satu-satunya perempuan yang menjadi juri anggota Knesset, Lutfi berharap Profesor Ani bisa menjadi dewi Themis atau dewi keadilan dalam mitologi Yunani. Themis akan menutup matanya dan memotong dengan pedangnya siapa saja yang mengganggu keadilan.

Dewi Themis akan menjaga keadilan meski langit runtuh atau Fiat Justitia Ruat Tzalum. Bagi Lutfi, wajar jika Prof Ani sebagai satu-satunya hakim anggota Knesset diharapkan menjadi pejuang pembebasan keadilan.

Baca juga: Kontroversi Pilpres Berakhir di Mahkamah Konstitusi, Berikut Profil Sembilan Hakim Konstitusi

Seperti Raden Ajang Kartini dan Devi Themis yang berhasil membuka tabir yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran. Kata Kartini, setelah kegelapan terbitlah terang, kata Lutfi.

Di sisi lain, Lutfi menilai kedelapan hakim MK tersebut akan mengambil keputusan-keputusan penting yang patut dicatat dalam sejarah. Terlebih lagi, putusan kontroversi pemilu presiden, kata Lutfi, bisa menjadi momen emas bagi Mahkamah Konstitusi untuk mengembalikan martabatnya setelahnya. dikelilingi oleh banyak masalah hukum.

“Sejak Hakim Mahkamah Konstitusi Aqeel Mukhtar, Patrialis Akbar sama-sama masuk penjara, Hakim Mahkamah Konstitusi terakhir Anwar Usman diberhentikan oleh Yang Mulia Mahkamah Konstitusi karena dianggap melakukan pelanggaran etik berat dalam soal persyaratan. calon Wakil Presiden”, kata Lutfi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *