Penyakit Kanker Tidak Lagi Ditanggung BPJS, Masyarakat Diminta Deteksi Dini

JAKARTA – Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan. Faktanya, jumlah kasusnya semakin meningkat setiap tahunnya.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kanker, seperti pola hidup yang tidak sehat dan ras atau genetik. Selain itu, saat ini banyak orang yang menjalani gaya hidup serba cepat sehingga rentan terkena kanker.

Berdasarkan statistik survei global (Globocan), jumlah kematian akibat kanker di Indonesia mencapai 234.511 pada tahun 2020. Sementara angka kematian diperkirakan mencapai 136 orang per 100.000 penduduk.

Menanggapi hal tersebut, konsultan internal Hematologi-onkologi, Prof. Dr. Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mengurangi kanker.

Prof. Aru menjelaskan, kesadaran masyarakat terhadap deteksi dini dan deteksi penyakit kanker masih sangat rendah. Tak hanya itu, kekurangan uang juga menjadi permasalahan tersendiri.

“Kesadaran masyarakat. Prof menjelaskan: “Sekarang ini diperlukan dana untuk program deteksi dini yang memberikan edukasi”. Beliau hadir dalam konferensi pers HUT Yayasan Indonesia (YKI) ke-47, di Graha Bhakti Budaya, di Jakarta Pusat, pada Selasa (23/4/2024).

Prof. Aru menjelaskan, uang mutlak diperlukan untuk menjalankan program pendidikan kanker. Agar masyarakat semakin sadar dan sadar akan penyakit kanker melalui program ini.

Pasalnya hingga saat ini belum semua orang paham dan mempunyai perencanaan yang tinggi ketika ditemukan kanker di dalam tubuhnya.

Selain itu, Prof. Aru mengatakan, kenaikan yang terjadi saat ini membuat tenaga medis kesulitan mengatasinya. Selain itu, tidak semua layanan kesehatan terkait kanker dapat disediakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Ia mencontohkan, pasien kanker sudah berada pada stadium lanjut dan membutuhkan pengobatan dengan peralatan dan obat-obatan yang modern dan modern sehingga tidak lagi menutupi biaya pengobatan BPJS.

“Hanya mengejar ketertinggalan saja, sehingga yang sudah stadium lanjut sudah tidak terlindungi lagi. “Inilah dampak kanker stadium lanjut yang perlu kita lihat sejak dini karena pengobatannya masih sangat sederhana,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan terlibat dalam peningkatan penyakit kanker pada stadium dini. Sebab pengobatannya masih mudah dan peluang sembuhnya sangat tinggi. Sehingga pasien tidak perlu mengeluarkan biaya lebih karena BPJS Kesehatan bisa menanggungnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *