Rupiah Terjun Bebas, Sore Ini Ditutup Melemah ke Rp16.176 per USD

JAKARTA – Nilai tukar rupiah melemah 328 poin menjadi Rp16.176 per USD siang ini, setelah sebelumnya diperdagangkan Rp15.840 per USD. Mengutip data Bloomberg, rupiah hari ini dibuka pada level Rp16.088 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ibrahim Asuaibi mengatakan indeks dolar AS dipengaruhi oleh penguatan dolar karena inflasi yang stagnan dan pertumbuhan yang kuat menyebabkan investor menunda ekspektasi kapan Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga.

“Federal Reserve AS kini juga memperkirakan pemotongan lebih sedikit dibandingkan sebelumnya. Para pedagang kini memperkirakan kurang dari dua pemotongan sebesar 25 basis poin pada akhir tahun, setelah sebelumnya memperkirakan tiga pemotongan,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (16/) 4 / 2024).

Presiden Fed New York John Williams mengatakan pada hari Senin bahwa kebijakan The Fed berada dalam kondisi yang baik dan tetap akomodatif, dan menambahkan bahwa pandangannya adalah bahwa penurunan suku bunga kemungkinan akan dimulai tahun ini.

Investor juga fokus pada meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, yang dipandang sebagai peningkatan permintaan terhadap safe-haven dolar AS. Israel menghadapi tekanan yang meningkat dari sekutu-sekutunya pada hari Senin untuk menahan diri dan menghindari eskalasi konflik Timur Tengah ketika Israel mempertimbangkan bagaimana menanggapi serangan rudal dan drone Iran selama akhir pekan.

Penjualan ritel naik 0,7% bulan lalu, dengan data bulan Februari direvisi lebih tinggi menunjukkan penjualan naik 0,9%, bukan 0,6% yang dilaporkan sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penjualan ritel, yang sebagian besar berupa barang dan tidak disesuaikan dengan inflasi, akan naik 0,3 persen di bulan Maret.

Dari sentimen domestik, pasar masih mencermati momentum Ramadhan dan Idul Fitri yang diperkirakan akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri sebesar 0,14-0,25 poin persentase (ppt). Oleh karena itu, pada triwulan I tahun 2024, perekonomian Indonesia berpeluang tumbuh pada kisaran 5,0 – 5,1 persen.

Sejumlah faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan belanja masyarakat, terutama terkait bantuan sosial dan penyelenggaraan pemilu.

Seperti diketahui, belanja pemerintah pusat hingga 15 Maret 2024 mengalami peningkatan sebesar 18,1 persen year-on-year. Selain itu, terdapat base effect yang rendah dari Q1 2023 karena periode terpanjang Ramadhan telah berpindah dari April tahun lalu (Q2) ke Maret tahun ini (Q1). Namun, inflasi berada dalam tren meningkat yang disebabkan oleh kenaikan harga pangan. Hal ini dapat menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2024 karena dapat mengganggu daya beli masyarakat.

Selain itu, Bank Indonesia terus menerapkan bauran strategi perekonomian untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dan terus melakukan intervensi besar-besaran di pasar valuta asing, domestic non-deliverable bond (DNDF), meskipun hal ini akan berdampak pada penurunan nilai tukar mata uang asing. cadangan.

Namun, apa yang dilakukan BI sejalan dengan aturan yang bertujuan mencegah pelemahan rupee dampak kenaikan inflasi global. Oleh karena itu, pada perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan akan dibuka swing dan kemudian ditutup melemah pada kisaran Rp16.160 – Rp16.250.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *