Suhu Bumi Panas, ESA Tangkap Prilaku Tak Biasa Matahari

Berlin – Solar Orbiter milik Badan Antariksa Eropa telah menangkap gambar menakjubkan dari perilaku tak terduga di bagian bawah atmosfer Matahari.

Baca juga – Panas Ekstrim 50,4 Derajat Celcius Dipanggang di Maroko

Korona Matahari, wilayah di sekitar Matahari, merupakan wilayah yang selalu berubah dengan banyak keistimewaan menarik, antara lain lumut dan hujan. Perbandingan baru ini memberikan pratinjau Matahari yang aktif saat ini.

Seperti dilansir IFL Science, Senin (5/5/2024), sebelumnya, video Matahari memperlihatkan ledakan spektakuler yang melepaskan sejumlah besar partikel di sekitar Matahari.

Pada bulan September tahun lalu, Solar Orbiter mengamati gumpalan kecil – meskipun masih lebih tinggi dari bagian planet kita yang lain – serta lumut koronal, hujan koronal, dan spikula, semuanya dirilis dengan detail baru yang tidak biasa.

Di atmosfer Matahari, kita dapat melihat spikula, yaitu tonjolan plasma yang memanjang dari kromosfer hingga ke atmosfer bagian atas. Mereka mencapai ketinggian 10.000 km (6.200 mil) di atas Matahari.

Kita juga bisa melihat lumut “koronal”, yaitu pola plasma mirip renda yang ditemukan di dasar lengkungan mahkota, struktur melengkung yang tampak memanjang jauh di atas matahari.

Video ini memberikan wawasan baru tentang proses terjadinya Korona Matahari yang masih belum sepenuhnya dipahami. Para ilmuwan berharap dengan terus mempelajari bahan-bahan tersebut, mereka akan lebih memahami cara kerja Matahari dan pengaruhnya terhadap lingkungan di sekitarnya.

Sebuah video baru dari Solar Orbiter milik Badan Antariksa Eropa (ESA) menunjukkan aktivitas yang tidak biasa di bagian bawah atmosfer Matahari, yang dikenal sebagai corona. Video ini menawarkan gambaran peristiwa matahari menakjubkan yang belum pernah dilihat sebelumnya, termasuk:

Spikula: Semburan plasma panjang yang memanjang dari kromosfer hingga corona, mencapai ketinggian 10.000 km (6.200 mil).

Pola plasma seperti renda muncul di dasar lengkungan koronal, struktur mirip busur yang memanjang jauh ke permukaan Matahari.

Plasma panas (sekitar 1 juta derajat Celcius) mendingin dan kembali ke permukaan Matahari sebagai titik gelap pekat.

Video ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana corona memanas dan mendingin, serta pengaruhnya terhadap angin matahari dan iklim setempat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *